Berita Basket: Menang Dramatis, LA Sparks Kembali Juara WNBA Setelah 14 Tahun

Ligaolahraga – Berita Basket: Tembakan Nneka Ogwumike dengan sisa waktu 3,1 detik menentukan kemenangan dramatis Los Angeles Sparks 77-76 atas juara bertahan Minnesota Lynx dalam partai penentuan atau Game 5 Final WNBA, Kamis (20/10) malam atau Jumat (21/10) pagi WIB.

Ini merupakan gelar WNBA pertama bagi Sparks sejak 2002 dan ketiga secara keseluruhan. Sparks patut berterima kasih kepada Ogwumike dan Candace Parker yang tampil mengagumkan sepanjang seri final. Di laga penentuan di Target Center, kandang Lynx, keduanya mengerahkan kemampuan terbaik mereka.

Di Game 5 itu, Ogwumike – MVP WNBA 2016 – menciptakan 12 poin dan 12 rebound, sementara Parker – dua kali MVP pada 2008 dan 2013 – menghasilkan 28 poin dan 12 rebound. Pebasket wanita berusia 30 tahun itu terpilih sebagai MVP Final. Ini menjadi titel WNBA pertamanya sejak beralih pro pada 2008.

Perjalanan Sparks menjadi juara tidaklah mudah. Di musim reguler, Sparks (26-8) berada di peringkat kedua Wilayah Barat di bawah Lynx (28-6). Sebagai unggulan kedua, di bawah format playoff yang baru, Sparks mendapat “bye” di dua babak pertama dan langsung masuk semifinal.

Di babak empat besar, Sparks dengan mudah mengalahkan Chicago Sky 3-1 dalam seri yang memakai sistem best-of-five. Di seri final, lawan berat sudah menunggu, juara bertahan Lynx, yang lolos ke final kelima dalam enam musim terakhir. Tapi Candace dkk tak gentar berkat rekor 3-0 saat bertemu Lynx di musim regular.

Namun Lynx ternyata berusaha mempertahankan gelar mereka mati-matian. Di Game 1, Sparks unggul 78-76 di kandang sendiri. Namun di Game 2, Lynx sukses mencuri kemenangan tandang 79-60. Beralih ke Minnesota, Sparks gantian curi kemenangan 92-75. Tapi di Game 4, tuan rumah Lynx menang 85-79.

Pada Game 5, angin kemenangan seperti bertiup ke arah Lynx yang berambisi untuk menyamai rekor empat gelar WNBA yang diukir Houston Comets.  Mereka unggul 34-28 di 20 menit pertama. Namun Sparks berjuang mengejar ketertinggalan di dua kuarter terakhir.

Di awal kuarter keempat, Sparks akhirnya membalik keunggulan 60-59. Ketika waktu menyisakan tiga menit, klub kebanggaan LA itu unggul 71-63. Namun di bawah kepemimpinan Maya Moore, Lynx menyamakan skor 71-71. Kemudian, terjadilah momen “kontroversial” yang nantinya dikeluhkan pihak Lynx.

Dalam serangan berikutnya, Ogwumike melesakkan tembakan yang nampaknya dilakukan setelah waktu tembak sudah berkahir. Peraturan menyebutkan wasit dapat melihat tayangan ulang segera setelah tembakan untuk menentukan valid tidaknya. Tapi opsi tersebut tidak diambil wasit. Sparks unggul 73-71.

Rebekkah Brunson melesakkan satu dari dua tembakan bebas dengan sisa 23 detik untuk memberikan Lynx keunggulan 74-73. Parker menjawab dengan lemparan lay up, namun Moore membalasnya dengan sisa 15 detik. Di sinilah Ogwumike berperan besar.

Ketika bola tembakan Chelsea Gray membentur ring, Ogwumike melakukan offensive rebound, tapi usaha pertamanya untuk menentukan kemenangan digagalkan oleh Sylvia Fowles. Tapi bola yang diblok itu langsung dia kuasai kembali, sebelum lemparan fadeaway-nya tak bisa dicegah Fowles.

Usaha lemparan terakhir Lindsay Whalen dari tengah lapangan meleset jauh dari ring. Sparks pun merayakan kegembiraan di lapangan. “Ini untuk Pat (Summit),” kata Parker yang tidak dapat menahan haru, terkenang pelatihnya di Universitas Tennese yang tutup usia pada Juni lalu.

Artikel Tag: Los Angeles Sparks, Minnesota Lynx, Candace Parker, Nneka Ogwumike, Maya Moore, WNBA