Yin Menglu Dan Liu Yutong Sukses Balas Dendam, Raih Emas Paralimpiade Paris

Atlet China Yin Menglu, merefleksikan kerja kerasnya, dan rekannya Liu Yutong meraih emas di nomor ganda putri WH1-WH2 di Paralimpiade Paris, membalas kekalahan mereka di Tokyo dari Satomi dan Yamazaki dari Jepang.

"Setiap malam ketika saya berbaring di tempat tidur, pikiran yang sama bergema di benak saya - saya telah berlatih sangat keras untuk Olimpiade, dan saya harus menang di Paris," kenang pemain China Yin Menglu setelah merebut medali emas di nomor ganda putri WH1-WH2 bersama pasangannya, juara Paralimpiade Tokyo Liu Yutong di Paralimpiade Paris, hari Minggu (1/9).

Pasangan China ini memenangkan pertandingan medali emas 21-17, 21-19, dengan membalaskan dendam kepada juara bertahan Sarina Satomi dan Yuma Yamazaki dari Jepang, yang mengalahkan mereka di final Paralimpiade Tokyo.

"Akhirnya, kami menebus penyesalan dari tiga tahun lalu," kata Yin yang berusia 22 tahun.

Kilas balik ke Tokyo 2020, di mana debutan Paralimpiade Liu dan Yin menghadapi lawan yang sama di final, namun harus kalah setelah pertarungan tiga set yang melelahkan.

Kekalahan itu masih membekas, terutama bagi Yin, yang mimpinya untuk meraih medali emas Paralimpiade seolah-olah hilang dari genggamannya.

"Kami sangat dekat untuk memenangkan final itu, dan kami memiliki kesempatan untuk menang," kata Yin, suaranya masih diwarnai dengan penyesalan dan kekecewaan. "Saat itu saya sangat frustrasi. Saya kemudian bersumpah untuk berlatih lebih keras lagi dan memastikan kami akan menang di lain waktu."

"Kadang-kadang, saya berteriak sebelum latihan, 'Saya akan mengalahkan Satomi!' Itu menjadi motivasi saya," kata Yin, matanya berkaca-kaca. "Saya berlatih keras setiap hari dalam tiga tahun terakhir dengan keyakinan kuat untuk menang hari ini."

Meskipun mengalami cedera bahu dan sakit punggung akibat latihan, tekad Yin untuk menjadi juara Paralimpiade semakin kuat setiap malam saat ia menyelesaikan latihannya.

Keyakinan yang kuat membuatnya tenang untuk tidur dan menguatkan dirinya untuk menghadapi tantangan yang ada di depan.

"Hari ini, kami membuat beberapa kesalahan dan tidak bermain dengan sempurna. Tapi kami tetap tenang di saat-saat genting dan berjuang untuk setiap poin," kata Liu yang berusia 20 tahun. "Ini menunjukkan pertumbuhan mental kami."

Ketika mereka berdiri menikmati kemenangan yang diperoleh dengan susah payah, kenangan selama tiga tahun terakhir membanjiri pikiran mereka.

"Latihan hingga larut malam, tantangan, rasa sakit - semuanya masih begitu jelas," kata Liu, yang kini menjadi peraih dua medali emas Paralimpiade. "Namun sekarang, semua itu tidak sia-sia. Kami di sini, dan kami telah mencapai impian kami."

Artikel Tag: Paralimpiade Paris