Viktor Axelsen Tetap Tenang Dalam Upaya Pertahankan Emas Olimpiade Paris

Berita Badminton : Viktor Axelsen dari Denmark kehilangan peringkat nomor satu dunianya pada bulan Juni setelah 131 minggu berada di puncak, tetapi juara bertahan bulu tangkis Olimpiade itu bertekad untuk mempertahankan medali emasnya di Paris.

Pemain berusia 30 tahun, yang memiliki tinggi badan tinggi 1,94 m (6 kaki 4 inci), mengatakan bahwa ia “perlahan tapi pasti” berusaha kembali ke performa terbaiknya meskipun ia mengalami cedera pergelangan kaki di Singapura Terbuka pada akhir Mei.

"Anda tidak bisa memikirkan cedera jika ingin mempersiapkan diri dengan baik. Saya punya orang-orang baik di sekitar saya dan saat ini, kondisi fisik saya bagus," ujarnya kepada wartawan belum lama ini.

Ketangguhan seperti itu merupakan ciri khas Viktor Axelsen, yang diberi julukan An Sai Long 'naga kompetitif yang tenang' oleh gurunya saat belajar bahasa Mandarin, bahasa yang ia fasih berbicara.

Dalam olahraga yang didominasi oleh pemain dari Asia – Shi Yuqi dari Tiongkok adalah nomor satu saat ini – Axelsen dan rekan senegaranya Anders Antonsen, peringkat keempat, berada di posisi yang berbeda.

Kesuksesan Axelsen menjadi bukti umur panjangnya.

Pada usia 16 tahun, ia memenangkan kejuaraan dunia junior di Meksiko, menjadi orang Eropa pertama yang melakukannya.

Dia telah mengumpulkan daftar pencapaian yang mengesankan dalam lebih dari satu dekade sejak itu. Pada tahun 2022, 39 kemenangan beruntunnya memecahkan rekor sebelumnya yaitu 31 kemenangan yang dipegang oleh juara Olimpiade ganda Lin Dan.

"Kami bermain sepanjang waktu. Saya mendapat keuntungan karena bisa melangkah jauh di banyak turnamen, saya berlatih keras dan saya berusia 30 tahun, jadi jelas tubuh saya belum pulih seperti saya masih berusia 16 tahun," ujarnya. .

Viktor Axelsen, juara dunia 2017 dan 2022, yakin keausan seperti itu menjadi penyebab masalah pergelangan kakinya.

“Memang benar Viktor mengalami beberapa masalah fisik, bahkan lebih parah dibandingkan menjelang Olimpiade terakhir,” kata pejabat bulu tangkis Denmark Jens Meibom kepada surat kabar Berlingske.

"Hal ini menciptakan semacam ketidakpastian, namun pada saat yang sama, saya juga mengatakan dia menunjukkan level yang sangat tinggi pada musim semi ini. Dia akan bisa kembali."

“Viktor berlatih dengan baik saat ini dan dia tidak mengalami kemunduran apa pun, jadi kami tetap positif sampai hal sebaliknya terjadi.”

Viktor Axelsen, yang meraih perunggu pada Olimpiade 2016 di Rio, telah berulang kali mengatakan bahwa ia tidak mempertimbangkan untuk pensiun, dan peluang untuk meraih gelar lain di ibu kota Prancis memberikan motivasi yang besar.

“Prospek itulah yang membuat saya tidak sabar,” katanya kepada harian olahraga Prancis L’Equipe.

Pemain Denmark ini juga memahami kekuatan media sosial dan kemampuannya untuk membantu meningkatkan popularitas bulutangkis, dengan satu juta pengikut di Instagram dan akun Weibo dan Tiktok.

“Saya tidak menganggap enteng visibilitas yang ditawarkan jejaring sosial kepada saya. Ini adalah kesempatan bagus untuk memperkenalkan olahraga saya dan juga membuat nama saya terkenal,” katanya.

Artikel Tag: viktor axelsen, Anders Antonsen, Shi Yuqi, Olimpiade Paris 2024