Viktor Axelsen Tegaskan Tak Takut Kritik Kebijakan BWF

Berita Badminton : Juara tunggal putra Olimpiade dua kali Viktor Axelsen dari Denmark terus menjadi suara bagi para pemain.

Dalam serangkaian postingannya setelah mengundurkan diri dari World Tour Finals, Axelsen meminta Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk memperhatikan kepentingan para pemain mereka dan juga mendorong rekan-rekannya untuk bersuara.

Viktor Axelsen tidak senang dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh BWF berdasarkan aturan komitmen pemain top mereka.

Berdasarkan aturan tersebut, pemain papan atas akan didenda US$5.000 atau berkisar 80 juta rupiah jika mereka tidak hadir di turnamen papan atas tertentu. Jika mereka tidak dapat bermain, mereka harus menjadi bagian dari acara promosi.

Sebagai pemain profesional, Viktor Axelsen harus mengeluarkan uangnya sendiri karena mengundurkan diri dari Final di Hangzhou, Tiongkok, minggu depan. Ia mengalami cedera kaki tetapi ia tidak akan pergi jauh-jauh ke Tiongkok hanya untuk berdiam diri di sana.

Nasib yang sama akan dialami pebulu tangkis independen seperti Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei jika mereka mengundurkan diri. Namun, untuk semua pemain Persatuan Bulu Tangkis Malaysia (BAM), federasi akan menanggung biaya denda.

Dalam posting facebooknya, Viktor Axelsen mengungkapkan ketidaksenangannya.

"...Saya sangat lelah dengan kesenjangan antara pemain dan BWF. Segala sesuatunya harus melalui federasi, tetapi saya adalah atlet individu dengan tim saya sendiri, yang membuat keputusan sendiri!," kata Axelsen dalam posting Facebook-nya.

"Beberapa pemain senang berada di federasi. Itu bagus, tetapi kami adalah beberapa atlet yang independen! “Banyak pemain takut berbicara di depan umum, yang dapat dimengerti, mengingat kekuatan yang dimiliki federasi."

"Tetapi saya punya tanggung jawab. Untuk pemain saat ini dan generasi mendatang. Dan saya tidak akan menutup mulut saya! Dan Anda, para penggemar, berhak tahu apa yang sedang terjadi."

"Apakah akan ada perubahan karena postingan saya? Mungkin tidak, tetapi saya tidak akan menoleh ke belakang dalam beberapa tahun ke depan dan melihat karier di mana saya tidak memperjuangkan apa yang saya anggap benar bagi para pemain, penggemar, dan olahraga kita! Ia merasa Zhang Biewen dari Amerika Serikat seharusnya diperlakukan lebih baik."

 "Yang paling membuat saya kesal akhir-akhir ini adalah penanganan kasus Beiwen. Ia sedang berjuang secara mental dan finansial, tetapi ia tidak punya pilihan selain terus bermain karena "kesehatan mental" bukanlah alasan yang cukup baik untuk menghindari kewajiban bagi "pemain yang sangat berkomitmen."

Dalam unggahan di IG miliknya, Beiwen menyatakan kekesalannya.

"Yang saya inginkan hanyalah memperjuangkan hak untuk memiliki pilihan dalam memilih turnamen saya sendiri berdasarkan kapasitas mental, fisik, dan finansial saya," ungkapnya.

“Jika saya tidak mau membayar (denda karena mengundurkan diri dari turnamen), saya harus terbang ke sana dengan biaya sendiri dan berpartisipasi dalam dua hari kegiatan promosi. Kami tidak punya pilihan lain meskipun kami dalam kondisi yang buruk! Ini sama sekali tidak masuk akal.”

Axelsen menambahkan: “Jika kita sebagai sebuah olahraga tidak menganggap serius kesehatan mental, lalu ke mana kita akan menuju?

"Saya menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh komite atlet, tetapi saya sangat menyesal bahwa kami sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk mengubah apa pun dalam situasi saat ini, dan satu-satunya cara agar BWF mau mendengarkan adalah jika kami sebagai pemain berbicara."

Artikel Tag: viktor axelsen, Zhang Beiwen, BWF