Terungkap! Gaji An Se Young Ternyata Lebih Kecil Dari Pemain Top Lainnya

Berita Badminton : Setelah memenangkan medali emas tunggal putri di Olimpiade Paris 2024, ratu bulu tangkis Korea Selatan An Se Young tidak puas dengan kesalahan diagnosis cedera lututnya dan mengkritik keras Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan karena kelalaiannya.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Kantor Berita Yonhap, An Se Young berharap Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan dapat melonggarkan pembatasan kontrak terhadap pemain yang menerima sponsor.

An Se-Young memenangkan delapan gelar World Tour musim lalu dan menerima hadiah uang US$628.020 atau berkisar 10 miliar rupiah (sekitar NT$20,53 juta).

Raja bulu tangkis Denmark Victor Axelsen menerima hadiah uang terbanyak sebesar US$645.095, atau berkisar 10,3 miliar rupiah terbanyak di antara pemain bulu tangkis dunia tahun lalu.

Menurut perkiraan media Korea, gaji tahunan An Se Young hanya sekitar 61 juta won atau berkisar 750 juta rupiah, dan dia saat ini menjadi anggota tim bulu tangkis Samsung Life Insurance (bergabung pada tahun 2021).

Menurut peraturan manajemen kontrak pemain dari Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan, terdapat batasan khusus untuk pemain bulu tangkis baru.

Pada tahun pertama setelah lulusan sekolah menengah bergabung dengan tim, gaji tahun pertama mereka tidak boleh melebihi 50 juta won atau berkisar 570 juta rupiah hingga tahun ketiga, gaji meningkat setiap tahun.

Kalaupun bonus dan gaji tahunan dijumlahkan, gaji An Se-Young tidak sebaik pemain lain di kancah internasional, karena pemain luar negeri bisa leluasa menerima sponsorship dan iklan, namun pemain dalam negeri di Korea Selatan tidak bisa menerima sponsorship dari masing-masing pengiklan sesuai aturan.

Bintang India Pusarla Venkata Sindhu memperoleh US$7 juta atau berkisar 110 miliar rupiah dari sponsor di luar lapangan tahun lalu, dan total pendapatannya musim lalu adalah US$7,1 juta atau sekitar 113 miliar rupiah .

An Se Young yakin bahwa ia berharap Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan tidak membatasi sponsorship dan konten kontrak pemain, namun harus melonggarkan pembatasan sehingga pemain bisa leluasa mendapatkan sponsor.

Meskipun orang-orang terkait di komunitas bulu tangkis Korea Selatan memahami pemikiran An Se-Young, bulu tangkis dianggap sebagai olahraga yang tidak populer di Korea Selatan, dan beberapa pembatasan tidak dapat dihindari.

Sponsor resmi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan memberikan dukungan tunai dan material untuk seluruh tim. Jika individu diizinkan untuk mendapatkan sponsor, jumlah sponsor dari Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan pasti akan berkurang.

Sumber terkait dari Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan menyebutkan bahwa jika sponsorship asosiasi tersebut dikurangi, jumlah sponsorship untuk beberapa pemain dan pemain muda juga akan berkurang secara signifikan.

Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan juga sedang mendiskusikan perubahan batas atas bonus dan kontrak penandatanganan pemain.

Artikel Tag: An Se Young, Badminton Korea, Olimpiade Paris 2024