Tan Bin Shen Masih Sakit Hati Gagal Bawa Anak Asuhnya Raih Emas Olimpiade
Berita Badminton : Pelatih ganda putra yang akan segera lengser, Tan Bin Shen, akan meninggalkan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dengan penyesalan karena tidak mampu membimbing Aaron Chia-Soh Wooi Yik meraih medali emas Olimpiade di Olimpiade Paris pada bulan Agustus.
Membantu Malaysia memenangkan medali emas Olimpiade pertama mereka merupakan salah satu keinginan utama Bin Shen saat ia bergabung dengan BAM sebagai pelatih.
Meskipun gagal, prestasi pemain nomor 6 dunia Aaron-Wooi Yik dalam memenangkan perunggu Olimpiade kedua berturut-turut dan gelar dunia mereka pada tahun 2022 tetap menjadi prestasi Tan Bin Shen yang paling dihargai.
Namun, Tan Bin Shen mengecilkan perannya dalam kemenangan gelar dunia Aaron-Wooi Yik, karena ia adalah asisten pelatih Rexy Mainaky pada tahun 2022.
Bin Shen resmi meninggalkan BAM pada 13 Januari, sehari setelah Malaysia Open (7-12 Januari), untuk bergabung dengan mantan direktur kepelatihan BAM Wong Choong Hann di Hong Kong BA (HKBA).
Pria berusia 40 tahun yang dipromosikan menjadi pelatih kepala ganda putra nasional pada tahun 2023 itu menerima tawaran HKBA setelah keberhasilannya membimbing Aaron-Wooi Yik dan empat pasangan nasional lainnya meraih gelar dan peringkat dunia yang lebih tinggi.
Pasangan lain di bawah asuhan Bin Shen termasuk peringkat 14 dunia Man Wei Chong/Tee Kai Wun, Choong Hon Jian/Haikal Nazri (No. 21), dan Wan Arif Wan Junaidi/Yap Roy King (No. 23).
Pemain peringkat 3 dunia Goh Sze Fei-Nur Izzuddin Rumsani juga berada di bawah bimbingan Bin Shen sebelum menjadi pemain profesional pada bulan September.
Bin Shen akan memulai peran barunya di Hong Kong pada bulan Februari setelah Tahun Baru Imlek (29-30 Januari).
Meski akan segera hengkang, mantan pemain ganda nasional ini tetap berkomitmen pada BAM hingga hari terakhirnya. Ia bertekad melihat pasangan Malaysia memenangi Malaysia Open.
"Membantu Malaysia meraih emas Olimpiade di ganda putra adalah tujuan utama saya saat menjadi pelatih," kata Bin Shen di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM), Bukit Jalil, hari ini.
"Namun, keberhasilan Aaron-Wooi Yik meraih perunggu di Paris tetap menjadi prestasi saya yang paling berkesan, meski saya tidak bisa membawa mereka meraih emas. Meski begitu, saya tetap merasa puas, karena saya membantu pasangan lain mencapai tujuan mereka," ungkapnya.
"Malaysia Open adalah turnamen terakhir saya sebagai pelatih BAM, dan tujuan saya adalah membimbing pasangan lokal meraih kemenangan di ajang Super 1000."
Mengenai kepindahannya ke HKBA, Tan Bin Shen mengatakan Choong Hann mengajukan tawaran itu beberapa bulan lalu, tetapi awalnya ia ragu-ragu karena komitmen keluarga.
"Choong Hann mendekati saya selama turnamen beberapa bulan lalu," tambah Bin Shen.
"Awalnya saya tidak yakin karena anak-anak saya masih sangat kecil, dan pindah ke luar negeri adalah keputusan besar. Tetapi akhirnya, saya memutuskan untuk menerima tawaran Hong Kong."
"Saya berharap tugas ini akan membantu saya berkembang dan mempelajari hal-hal baru. Peran baru ini, yang mungkin juga melibatkan pelatihan ganda putri, akan menghadirkan tantangan yang menarik."
Artikel Tag: Tan Bin Shen, Hong Kong
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/tan-bin-shen-masih-sakit-hati-gagal-bawa-anak-asuhnya-raih-emas-olimpiade
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini