Sudah Ditunda Dua Kali, Bagaimana Nasib Malaysia Open?
Berita Badminton : Federasi Badminton Dunia (BWF) dan Federasi Badminton Malaysia (BAM) akan bersama-sama memutuskan masa depan Malaysia Open tahun ini.
Saat dunia terus diganggu oleh pandemi Covid-19, masih harus dilihat apakah musim ini akan dimulai kembali pada akhir tahun ini.
Malaysia Open, yang semula dijadwalkan pada 31 Maret-5 April, telah ditunda hingga 24-29 November, tetapi mengingat situasi global saat ini, turnamen itu mungkin tidak akan terwujud.
Sekretaris Jenderal BAM, Datuk Kenny Goh mengatakan: "Kami berhubungan dekat dengan BWF dan telah memutuskan bahwa kami akan membuat keputusan bersama tentang Malaysia Open," katanya.
"Saya berbicara dengan sekretaris jenderal BWF, Thomas Lund dua minggu lalu, dan dia telah meminta beberapa waktu. Saya tahu bahwa BWF tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat. Kami akan mencoba untuk mengkonfirmasi status (Malaysia Open) pada pertengahan September atau awal Oktober," ungkap Kenny Goh.
Malaysia Open, yang diadakan pertama kali pada tahun 1937, merupakan salah satu turnamen bulu tangkis tertua di dunia.
Menurut Kenny, turnamen bergengsi seperti Denmark Open pun kini statusnya sedang digantung.
Denmark Open dijadwalkan pada 13-18 Oktober, tepat setelah kejuaraan Piala Thomas dan Uber pada 3-11 Oktober, yang juga diadakan di Denmark, tetapi penyelenggara belum merilis prospektus turnamen.
"Sulit untuk mengatakan apa-apa sekarang. Namun, kami memantau situasi dengan cermat," jelasnya.
Pada kejuaraan Piala Thomas dan Uber 2020, Kenny mengungkapkan bahwa BAM telah mengajukan izin untuk bepergian dengan National Sports Council (NSC).
"Piala Thomas dan Uber bukanlah turnamen BAM, jadi kami akan menunggu keputusan BWF," katanya.
"Jika berjalan sesuai rencana, kami akan mengirimkan pemain kami. Untuk amannya, kami sudah mengajukan izin untuk bepergian dengan NSC," tegas Kenny Goh.
Artikel Tag: BWF, bam, Malaysia Open 2020
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/sudah-ditunda-dua-kali-bagaimana-nasib-malaysia-open
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini