Sang Ibu Ungkap Eksploitasi An Se Young, Bersihkan Kamar dan Cuci Baju Senior Selama 7 Tahun

Berita Badminton : Setelah pemain peringkat 1 dunia asal Korea Selatan An Se Young memenangkan medali emas tunggal putri di Olimpiade Paris, ia mengecam Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) atas kelalaian dan perlakuan tidak adilnya, yang memicu kontroversi yang meluas.

An Se-Young juga mengumumkan pada tanggal 12 bahwa ia tidak akan berpartisipasi dalam turnamen bergengsi Japan dan Korea Open bulan ini, dengan alasan cedera, yang oleh banyak orang dianggap sebagai tantangan langsung bagi BKA.

Stasiun TV Korea Selatan SBS juga secara eksklusif mengungkapkan pada hari Rabu bahwa selain semua yang dipublikasikan secara publik dalam beberapa hari terakhir, An Se-Young telah mengalami eksploitasi yang tidak adil selama tujuh tahun di tim nasional.

Menurut SBS, An Se.Young yang berusia 22 tahun telah menjadi anggota termuda tim nasional Korea Selatan selama tujuh tahun ini, di mana terdapat "sistem senioritas" yang ketat.

Ia dilaporkan dipaksa untuk memasang kembali senar raket yang rusak untuk para seniornya, membersihkan kamar mereka, dan bahkan mencuci pakaian mereka.

An Se-Young mengakui bahwa tugas-tugas ini mencegahnya untuk mendapatkan istirahat yang cukup.

Laporan menunjukkan bahwa keluarga An Se-Young telah berdiskusi dengan BKA pada bulan Februari 2024, meminta BKA untuk memperbaiki masalah kehidupan di tim nasional.

Faktanya, An Se Young dilaporkan telah mengajukan banding ke asosiasi bahwa dirinya telah terpengaruh oleh tugas-tugas seperti itu dan dia membutuhkan istirahat setelah berjam-jam berlatih dan jenis pekerjaan tambahan ini.

Komentar pedas An Se Young setelah memenangkan medali emas Olimpiade Paris bukan tanpa alasan dan bahkan mengancam akan meninggalkan tim nasional. Ia baru-baru ini mengumumkan pengunduran dirinya dari Japan Open dan Korea Open bulan ini karena cedera, yang semakin memperparah kontroversi yang sedang berlangsung.

Artikel Tag: An Se Young, BKA, Badminton Korea