Saksi Kunci Kasus Pengaturan Skor Joachim Persson Tarik Pernyataan ke BWF

Berita Badminton: Alistair Casey, satu-satunya saksi kunci dalam kasus pengaturan skor yang menyeret Joachim Persson, akhirnya buka suara perihal kasus yang dialami oleh Persson dan menganggap bahwa kesaksiannya didasari karena keterpaksaan dari pihak pendidik BWF.

Pada 21 Maret 2019 lalu, mantan pemain peringkat 10 dunia asal Denmark, Joachim Persson dinyatakan bersalah oleh panel etika BWF karena gagal mengungkapkan pengaturan skor di kedua pertandingannya hingga akhirnya dihukun selama 18 bulan.

Kasus pengaturan pertandingan Persson pertama kali diumumkan ke publik pada 21 Maret 2019. Namun jauh sebelum itu, BWF sejatinya sudah melakukan Investigasi sejak Desember 2016. Namun tidak adanya bukti konkret membuat BWF kesulitan mengungkapkan kasus ini. Hingga akhirnya pemain Denmark itu dinyatakan bersalah sehubungan dengan taruhan dan pengaturan pertandingan, tidak mengungkapkan rincian pendekatan pertandingan dan tidak bekerjasama dengan para penyidik untuk mengungkap informasi yang sebenar-benarnya yang membuat Persson dijatuhkan hukuman dan denda sebesar USD 4.500 atau berkisar 65 juta rupiah.

Sekarang, salah satu saksi kunci dalam kasus ini, Alistair Casey muncul ke publik untuk pertama kalinya yang mengkritik BWF melakukan Investigasi secara tidak profesional, tidak adil dan tidak etis karena BWF hanya menggunakan kesaksian darinya.

"Waktu itu, saya berada di bawah tekanan besar, baik dengan interogasi dan berbicara tentang subjek, dan saya merasa ditekan untuk menandatangani. Sejak saat itu, saya nenyadari bahwa ada beberapa informasi yang salah secara faktual dalam pernyataan saya. Dan karena itu tidak ditulis sendiri, saya ingin menariknya karena itu salah," kata Alistair Casey.

Oleh karena itu, pada 16 Juli 2018, Alistair Casey menulis email kepada Manager Unit Integritas BWF, Andy Hines Randle dan penyidik BWF dalam kasus ini, Paul Scotney yang menyatakan bahwa apakah ini cukup ataukah Ia harus besumpah terlebih dahulu untuk bisa menarik kesaksiannya.

"Itu benar-benar buruk ketika saya mencoba menarik kesaksian saya. Andy Hines Randle mengirim surat balasan yang menurut pendapat saya, itu surat mengancam di mana saya disuruh bekerjasama dan mengikuti aturan," ungkapnya.

Manager unit integritas BWF, Andy Hines Randle kemudian menjawab bahwa mereka terkejut dan kecewa karana Alastair tiba-tiba berubah pikiran.

Sebuah jawaban dari BWF juga menyatakan bahwa kewajiban saksi individu adalah memastikan bahwa pernyataan yang mereka tandatangani adalah benar 100% dan BWF sama sekali tidak mengancam saksi. Namun sebaliknya, mereka meminta kesaksian yang mencerminkan pernyataan dan jawaban yang diambil dari kedua belah pihak.

Artikel Tag: Joachim Persson, Alistair Casey, BWF, Pengaturan Pertandingan