Rexy Mainaky Kritik Para Pemain Tunggal Putri Yang Suka Mengeluh

Berita Badminton : Departemen tunggal putri telah terpuruk terlalu lama, dan direktur kepelatihan nasional asal Indonesia Rexy Mainaky tidak menahan diri dalam penilaiannya yang blak-blakan terhadap para pemain bulu tangkis.

Ia menyebut gerutuan dan mencari-cari alasan sebagai dua dari sekian banyak faktor yang menghambat pemain tunggal putri Malaysia menjadi atlet kelas dunia.

Rexy Mainaky mengungkapkan, sejumlah pemain bahkan sempat mengeluh kelelahan saat menjalani sesi latihan di Akademi Bulu Tangkis Malaysia di Bukit Kiara.

"Mereka banyak menggerutu dan mengatakan bahwa mereka lelah. Namun, kami berharap mereka menyadari bahwa mereka tidak akan mencapai apa pun dengan menggerutu."

"Anda harus memahami mengapa Anda perlu terus berjuang dan bagaimana cara mencapai tujuan Anda. Sebaliknya, apa yang Anda lakukan? Berlatih sedikit saja, dan Anda sudah mengeluh sakit dan nyeri," kata Rexy di Axiata Arena di Bukit Jalil.

Ia menambahkan, pemain yang mempunyai sikap seperti itu tidak akan bisa bertahan di negara-negara adikuasa bulu tangkis seperti Tiongkok, Indonesia, atau Jepang, karena mereka pasti akan dikeluarkan dari timnya.

Mengutip hasil Malaysia Open 2025, Rexy Mainaky mendesak para pebulu tangkis nasional untuk meniru pemain andalan Thailand berusia 21 tahun Pornpicha Choeikeewong, yang mengejutkan pemain nomor 5 dunia Han Yue dari Tiongkok 18-21, 21-13, 21-19 untuk mencapai semifinal.

Yang membuat Rexy frustrasi adalah dua pemain tunggal yakni Wong Ling Ching dan K. Letshanaa, yang keduanya gagal lolos ke ajang Super 1000 sebelumnya telah mengalahkan Pornpicha tetapi masih tertinggal dari pebulutangkis Thailand peringkat 44 dunia itu.

Rexy juga meminta para pemain tunggal putri nasional untuk mengambil inspirasi dari prestasi mantan pemain andalan Wong Mew Choo, satu-satunya wanita Malaysia yang memenangkan China Open, pada tahun 2007.

"Ini bukan berarti pemain tunggal putri kita kurang berkualitas," imbuh Rexy.

"Hanya saja mereka harus bersedia berkorban dalam perjalanan mereka."

Artikel Tag: rexy mainaky, bam