Rekor Lee Chong Wei Tampaknya Masih Jauh Diraih Pemain Malaysia

Berita Badminton : Penantian juara tunggal putra Malaysia lainnya di turnamen Malaysia Open terus berlanjut.

Warisan luar biasa Lee Chong Wei memenangkan gelar bergengsi sebanyak 12 kali antara tahun 2004 dan 2018 sungguh terasa semakin jauh karena pemain Malaysia saat ini berjuang untuk menorehkan prestasi.

Pertunjukan lokal itu pernah dipenuhi dengan kebanggaan Malaysia, dengan para juara seperti Rashid Sidek (1990, 1991, 1992), Ong Ewe Hock (1996, 2001) dan James Chua (2002) yang memukau penonton tuan rumah.

Namun sejak Chong Wei pensiun, tantangan dari pemain semakin berkurang, dan pemain jarang melaju melewati babak kedua.

Kampanye tahun ini berakhir sebelum waktunya ketika pemain nomor 29 dunia Leong Jun Hao, satu-satunya wakil Neger Jiran di tunggal putra, tersingkir di babak pembukaan.

Pemain debutan berusia 25 tahun itu berjuang dengan gagah berani sebelum kalah dari pemain peringkat 16 dunia asal Tiongkok Lu Guang Zu, 21-17, 16-21, 21-13.

Tugas Jun Hao menjadi lebih berat dengan absennya pemain peringkat teratas Malaysia, pemain nomor 6 dunia Lee Zii Jia, yang mengundurkan diri karena cedera.

Akan tetapi, kehadiran Zii Jia pun mungkin tidak menjamin kesuksesan — ia tersingkir dari babak awal dalam tiga dari empat penampilan sebelumnya — termasuk kekalahan dari Guang Zu tahun lalu.

"Saya benar-benar kecewa, tetapi itu memang pertandingan yang sulit. Saya berusaha memberikan semua yang saya bisa," kata Jun Hao.

"Meskipun saya kalah hari ini, saya telah mengidentifikasi area yang jelas untuk perbaikan. Saya akan membahas aspek-aspek ini ketika saya kembali berlatih besok." 

"Pengalaman ini, meskipun mengecewakan, akan membuat saya lebih kuat. Saya yakin bahwa perspektif pelatih Kenneth di Eropa akan membantu meningkatkan permainan saya ke tingkat berikutnya."

Kepala tunggal putra nasional yang baru, Kenneth Jonassen, mengatakan ia merasa terpacu oleh apa yang dilihatnya dari Jun Hao dalam pertandingannya melawan Guang Zu.

Jonassen mengatakan itu adalah pertarungan yang sangat keras antara dua pemain yang kuat dan fisik.

Pelatih Denmark itu mengatakan pemain yang lebih berpengalaman membuat pilihan yang lebih baik dalam pertandingan.

"Itu masih merupakan penampilan yang kuat dari Jun Hao tetapi pada titik-titik krusial tersebut, Anda membutuhkan mereka untuk berjalan sesuai keinginan Anda dan ya itu tidak terjadi," kata Jonassen.

"Saya rasa dia mampu mengendalikan emosinya dengan baik saat bermain di Malaysia Open pertamanya. Setelah tertinggal 15-11 di game pertama, dia berhasil bangkit. Ia menutup set kedua dengan sangat baik, tetapi di gim ketiga ia tidak memulai dengan benar dan itu sangat penting."

"Namun, fondasi dan kematangan dalam permainannya sudah ada dan saya sangat senang dengan hal itu."

Artikel Tag: Malaysia Open 2025, lee chong wei, Leong Jun Hao