Presiden BAM Gagal Geser Wakil Indonesia dari Kursi Presiden BAC

Berita Badminton: Presiden Federasi Badminton Malaysia (BAM) dan Dewan Olimpiade Malaysia (OCM), Datuk Seri Norza Zakaria, gagal menggulingkan petahana Anton Aditya Subowo asal Indonesia sebagai presiden Federasi Badminton Asia (BAC) dalam pertemuan umum tahunan konfederasi di Nanning, China pada Sabtu (25/5).

Norza hanya bisa mengumpulkan 13 suara, sementara wakil Indonesia mendapat 27 suara. Tiga negara tidak memilih dalam voting kali ini.

Anton, yang terpilih pada tahun 2015 lalu menggantikan mantan presiden BAM Datuk Seri Mohd Nadzmi Mohd Salleh, akan terus memimpin BAC selama empat tahun ke depan.

"Itu adalah langkah pertama yang baik untuk arena internasional, pengalaman yang membuka mata," kata Norza.

"Saya juga berhasil mendapat banyak teman dan bertukar pikiran tentang bulu tangkis," ungkapnya.

Dengan kekalahannya, Malaysia tidak akan terwakili dalam dewan BAC yang baru terpilih. Mantan wakil presiden BAM, Tan Sri Mohd Al-Amin Abdul Majid menjabat sebagai salah satu wakil presiden tetapi tidak ikut pemilihan kembali setelah pensiun pada tahun lalu.

Tujuh wakil presiden adalah Wang Wei (China), Kim Jong Soo (Korea Selatan), Tirta Juwana Darmadji (Indonesia), Chang Kuo Tso (Taiwan), Ali Almarri (Kuwait), Dr Himanta Biswa Sarma (India) dan Dr Sawsan Haji Mohammad Taqawi (Bahrain).

Moosa Nashid asal Maladewa adalah sekretaris jenderal baru BAC, sementara Jassem Kanso Lebanon tetap menjadi bendahara.

Sementara itu, pemilihan Federasi Badminton Dunia (BWF) untuk jabatan wakil presiden membuat presiden Federasi Badminton Thailand, Patama Leeswadtrakul harus mengakui keunggulan peraih medali emas Olimpiade dua kali, Zhang Jun asal China untuk jabatan kursi panas itu. Pos itu dibiarkan kosong ketika Gustavo Delgado asal Peru mengundurkan diri karena alasan pribadi pada tahun lalu.

Artikel Tag: Norza Zakaria, Anton Subowo, bac, BWF