Perayaan Baru Satwiksairaj/Chirag di Asian Games, Sujud di Kaki Pelatih

Berita Badminton : Pemandangan Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty menari setelah meraih kemenangan besar sudah menjadi hal yang familier mengingat seberapa sering mereka meraih kemenangan tersebut, lepas kaus Chirag, langsung ke pelukan Satwik.

Kadang-kadang, setelah pertandingan yang sangat sulit, terdengar raungan keras untuk melampiaskan emosi yang terpendam, lalu terjatuh ke lapangan karena lega.

Pada hari Sabtu, ada elemen baru - Satwik berbaring di lapangan, membungkuk dalam saashtang pranam kepada pelatihnya P Gopichand dan Mathias Boe, sambil menyentuh kaki mereka.

Langkah baru ini cocok untuk pencapaian baru mereka yakni medali emas bulutangkis pertama India di Asian Games.

Medali ini memenuhi impian lama bulu tangkis India, sesuatu yang bahkan para pendukungnya Syed Modi, Prakash Padukone, Gopichand, PV Sindhu, Saina Nehwal tidak dapat mencapainya. Satwik dan Chirag telah mencapai tempat yang belum pernah dicapai oleh orang India sebelumnya dan mereka telah mencapainya dengan kemudahan sebagai seorang juara.

Bahwa suatu hari mereka akan berdiri di atas podium dengan medali emas besar di leher mereka sudah diduga, hampir tidak bisa dihindari.

Selama 14 bulan terakhir, mereka telah mencatatkan sejarah pertama yang cukup bagi bulu tangkis India untuk menuju Asian Games sebagai favorit. Namun ada perbedaan antara menjadi favorit dan memenuhi standar tersebut, terutama dengan cara yang tegas.

Dalam lima pertandingan mereka di nomor ganda di Hangzhou, mereka hanya kehilangan satu game yakni di babak kedua. Mereka mendominasi pasangan musuh bebuyutan mereka, Aaron Chia dan Soh Wooh Yik dari Malaysia, di semifinal dan membuat beberapa mini-comeback di final melawan Choi Sol Gyul dan Kin Won Ho yang penuh inspirasi.

Mereka membuat meraih medali emas terlihat mudah meskipun memenangkan medali emas bulu tangkis di Asian Games bukanlah hal yang mudah. Tidak ketika benua tersebut mendominasi permainan.

Tidak ketika mereka diadakan di Tiongkok, pusat bulutangkis yang sudah lama berdiri. Podium bulu tangkis ganda putra di Hangzhou menampilkan juara bertahan Olimpiade dan Juara Dunia tahun lalu, keduanya memenangkan medali perunggu.

Tidak ada pasangan orang Indonesia atau Cina, yang jarang terjadi. Pasangan peringkat 1 dan 2 dunia telah kalah lebih awal dan pemain dengan kedudukan tertinggi yang tersisa di semifinal adalah wakil India, yang akan segera menjadi peringkat 1 dunia. Tentu saja yang pertama bagi bulu tangkis India.

Artikel Tag: Satwiksairaj Rankireddy, Chirag Shetty, Asian Games 2023, Mathias Boe