Kodai Naraoka & Kunlavut Vitidsarn Kembali Bertemu di Final Kejuaraan Dunia

Berita Badminton : Mereka berada di final Kejuaraan Dunia Junior BWF lima tahun lalu. Pada hari Minggu Kunlavut Vitidsarn dan Kodai Naraoka akan bertanding di final TotalEnergies BWF World Championships 2023 dan akan muncul juara baru.

Apakah pertandingan ini akan mengarah pada pembentukan juara baru masih perlu dilihat. Kedua semifinal tunggal putra, Kunlavut Vitidsarn melawan HS Prannoy dan Kodai Naraoka melawan Anders Antonsen, secara umum mengikuti pola yang sama.

Para pemain yang lebih muda, keduanya mampu bermain stabil dalam waktu lama yang diselingi dengan ledakan eksplosif, menyerap semua yang dilemparkan lawan mereka, dan kemudian dengan ahli melakukan serangan balik.

Prannoy, yang menjalani dua pertandingan sulit sebelum semifinal, tidak memiliki kekuatan untuk melewati pertarungan panjang lainnya, dan tantangannya memudar di awal game kedua. Antonsen mempunyai banyak manfaat baginya.

Namun Kodai Naraoka terbukti menjadi lawan yang keras kepala ketika chipnya turun, menunjukkan refleks yang luar biasa pada pertahanannya untuk memperpanjang reli, dan dengan pertandingan pembuka yang berlangsung 50 menit, pertarungan tersebut berhasil direbut oleh pemain Denmark itu.

Jika final tunggal putra menampilkan pemain-pemain seangkatan, maka tunggal putri akan menjadi pertarungan beda generasi, pertarungan abadi.

Carolina Marin , juara dunia tiga kali dan peraih medali emas Olimpiade, menghadapi pemain yang sembilan tahun lebih muda, seseorang yang hampir menyapu bersih segalanya yakni An Se Young yang berada di finalnya ke -11 dari 12 turnamen musim ini.

Sebelum Kejuaraan Dunia dimulai, Marin menyatakan mengincar emas. Itu adalah pernyataan yang berani, tapi ini adalah Marin, seseorang yang perbuatannya sesuai dengan kata-katanya.

Bahkan Akane Yamaguchi, juara dunia dua kali, tidak mampu menghalanginya. Yamaguchi melakukan segalanya kecuali memenangkan game pembuka.

Bermain dengan kecepatan tinggi, menjelajahi semua sudut dan ruang, pemain peringkat 2 dunia itu unggul 18-14 tetapi Marin tidak mau menyerah. Kemauan kerasnya tidak mau goyah, dan setelah pertandingan selesai, semua kepercayaan terkuras dari Yamaguchi. Marin bergegas melewatinya, selangkah lebih dekat ke juara dunia keempat yang dia incar.

Artikel Tag: Kodai Naraoka, Kunlavut Vitidsarn, Anders Antonsen, HS Prannoy, BWF Kejuaraan Dunia 2023