Kenneth Jonassen Terima Kekalahan di Kandang Berharap Bisa Bangkit di India Open Pekan Ini

Berita Badminton : Kesan pertama itu penting dan pelatih kepala tunggal Kenneth Jonassen mendapatkan apa yang diinginkannya dari Malaysia Open wawasan yang berharga dan bernilai.

Belum genap seminggu menjabat sebagai kepala tunggal putra, Jonassen asal Denmark sudah harus mengelola dan memimpin para pemain di turnamen pembuka musim kandang di Axiata Arena di Bukit Jalil di mana ada harapan besar terhadap para pemain lokal.

Hal yang lebih berat terjadi pada tunggal putra karena mantan atlet hebat Datuk Lee Chong Wei telah memenangi gelar juara kandang sebanyak 12 kali dan belum ada penggantinya yang mampu mendekati.

Harapan hanya ada pada wakil tunggal Leong Jun Hao dan pemain peringkat 29 dunia itu mencoba memaksakan diri melampaui batas sebelum kalah dari Lu Guangzu dari Tiongkok di babak pertama.

Kenneth Jonassen menghargai pengalaman itu.

“Saya pikir itu adalah pengalaman yang baik dan penting untuk dimiliki, yang dapat dan akan membantu kami untuk terus maju,” kata Jonassen.

Ketika ditanya apakah atmosfer dan ekspektasinya berbeda dari Denmark, Jonassen berkata: “Sebenarnya tidak banyak perbedaan dan saya yakin Leong merespons dengan baik tekanan yang dibawa oleh acara kandang."

“Harapan di sini sama seperti di Denmark dan keinginan pemain serta pelatih untuk membuat perbedaan juga sama kuatnya di sini.”

Kenneth Jonassen berharap pemain berbakat Jun Hao akan memberikan kesempatan lagi pada dirinya untuk menunjukkan peningkatan di India Open mulai hari ini.

Pemain Malaysia itu akan menghadapi pertandingan sulit melawan Li Shifeng dari Tiongkok di babak pertama.

“Saya tak sabar melihat bagaimana Leong bertanding melawan Shi Feng karena ini akan menjadi kesempatan lain untuk menguji kemampuannya melawan pemain kelas dunia,” kata Jonassen.

Pemain Denmark itu tetap tinggal di rumah untuk terus mendapatkan gambaran tentang situasi terkini di sektor tunggal putra dan putri, sementara Jun Hao dibantu oleh pelatih tunggal K. Yogendran.

Li Shifeng kalah dari rekan setimnya dan akhirnya menjadi juara Shi Yuqi di semifinal Malaysia Open.

Faktanya, China tampil sempurna di pertandingan pembuka musim saat mereka berhasil masuk ke final di semua lima pertandingan. Ini adalah pertama kalinya dalam dua dekade China mencapai prestasi seperti itu di turnamen kandang, dengan yang terakhir terjadi pada edisi 2005.

Kecuali Yuqi, China kalah di empat final lainnya. Kehadiran kuat Tiongkok dan penampilan bagus dari Korea Selatan, Jepang, dan Thailand telah menentukan tempo tentang apa yang diharapkan sepanjang musim ini akan menjadi tahun yang menarik.

Artikel Tag: Kenneth Jonassen, Leong Jun Hao