K Letshanaa Tak Ingin Hanya Jadi Penggembira di Kejuaraan Beregu Asia 2025

Berita Badminton : Pebulutangkis tunggal putri K Letshanaa ingin membuktikan bahwa ia dan rekan setimnya Wong Ling Ching bukan sekadar pemain cadangan di skuad nasional untuk Kejuaraan Beregu Campuran Asia di Qingdao, Tiongkok, dari 11-16 Februari.

Bertekad untuk membungkam para kritikus yang mempertanyakan kekuatan pemain tunggal putri Malaysia, K Letshanaa siap bangkit pada kesempatan itu.

Acara beregu bukanlah hal baru bagi pemain berusia 20 tahun itu, yang sebelumnya berkompetisi di Piala Uber di Aarhus, Denmark, pada tahun 2021.

Ia juga merupakan bagian dari skuad nasional yang meraih medali perunggu pada Piala Sudirman di Vantaa, Finlandia (2021), dan Suzhou, Tiongkok (2023).

Untuk saat ini, Letshanaa lebih suka membiarkan penampilannya berbicara, berjanji untuk menanggapi kritik dengan upaya terbaiknya di lapangan.

“Untuk saat ini, khususnya di tunggal putri, saya bisa sampaikan bahwa kami ingin memberikan yang terbaik, seperti yang saya lakukan di Indonesia.

"Kita lihat saja hasilnya nanti karena kita masih underdog. Tapi kalau kita sudah berusaha maksimal, hasilnya akan terlihat. Itu yang saya yakini, jadi mari kita berharap yang terbaik." “Saat saya memberikan yang terbaik, itulah jawaban saya kepada mereka. Saya tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun, saya bermain untuk diri sendiri dan negara saya,” kata Letshanaa.

Malaysia ditempatkan di Grup B bersama Indonesia dan Hong Kong. Kazakhstan, yang awalnya ditempatkan di grup yang sama, dipindahkan ke Grup C bersama Thailand dan Jepang setelah Filipina mengundurkan diri di menit-menit terakhir.

Meski terjadi perombakan, K Letshanaa dan Ling Ching menghadapi tantangan berat karena Indonesia akan menurunkan peringkat 15 dunia Putri Kusuma dan finalis Thailand Masters Komang Ayu.

Sementara itu, Hong Kong, kendati memiliki skuad yang solid, menyajikan pertandingan yang lebih berimbang di nomor tunggal putri, dengan Saloni Samir, peringkat 101 dunia, dan Yeung Sum Yee, peringkat 193.

“Acara beregu menghadirkan banyak tekanan dan ekspektasi pada para pemain. Jadi, saat mereka melangkah ke lapangan, mereka mungkin merasa gugup atau menghadapi pasang surut. Sulit untuk menjamin apa pun dalam situasi seperti itu,” tambahnya.

Artikel Tag: K Letshanaa, Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025