Ini Cara Tim Indonesia Atasi Jetlag Dan Cuaca Dingin di Kejuaraan Dunia Junior
Berita Badminton : Tak hanya mengantisipasi permainan lawan, perbedaan cuaca dan suasana di Kanada juga menjadi kendala bagi skuat muda Indonesia, meskipun hal itu sudah diantisipasi jauh-jauh hari dengan datang lebih cepat ke turnamen untuk memberikan waktu adaptasi bagi para pemain.
Cuaca di Ontario Kanada tempat berlangsungnya Kejuaraan Dunia Junior 2018, saat ini tengah memasuki musim dingin yang mana sangat berbeda dengan kondisi yang ada di Indonesia yang sangat panas. Tak hanya itu, perbedaan waktu juga menjadi kendala bagi para pemain.
Skuat Indonesia berangkat ke Kanada pada Rabu (31/10) lalu dari Bandara Soekarno-Hatta dan mendarat di Bandara Internasional Toronto Kanada pada Kamis (1/11) malam waktu setempat atau Jumat (2/11) pagi WIB. Maka waktu setidaknya tiga hari digunakan oleh para pemain untuk recovery, adapatasi lapangan dan juga adaptasi cuaca untuk menghindari jetlag.
"Kami memang berangkat lebih awal untuk mengantisipasi jetlag dan cuaca yang dingin. Karena setidaknya butuh satu sampai dua hari untuk menyesuaikan diri. Di sini waktunya tidur kita kebangun, waktunya bangun kita mengantuk. Jadi kalau tidak cepat menyesuaikan diri pasti susah. Tapi di hari ketiga mereka sudah cukup menyesuaikan,” kata Susy Susanti.
Recovery dari penerbangan panjang diantara adalah beberapa aktivitas fisik dan juga pemanasan jelang latihan untuk memberikan kenyamanan fisik bagi para pemain.
“Perjalanannya cukup jauh kemarin. Jam 6 sore kami sampai Kanada, jadi besoknya anak-anak diperbanyak stretching dan jogging buat pengkondisian. Karena kakinya pasti pegal habis terbang lama. Semuanya dijaga supaya cepat pulihnya, jadi mereka bisa tidur nyenyak lagi di malam kedua,” kata Yansen Alpine, pelatih fisik PBSI yang mendampingi.
Di kejuaraan kali ini, Indonesia datang dengan kekuatan penuh dengan membawa beberapa pemain yang sudah berpengalaman di Kejuaraan Asia Junior, seperti Ikhsan Leonardo Emanuel Rumbay serta ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma dan Ribka Sugiarto.
Di turnamen beregu Kejuaraan Dunia Junior 2018 lalu, skuat Indonesia terhenti di babak semifinal sebelum kalah dari China yang akhirnya keluar sebagai juara beregu campuran atau Piala Suhandinata.
Artikel Tag: Ikhsan Leonardo Emanuel Rumbay, Febriana Dwipuji Kusuma, Ribka Sugiarto, Kejuaraan Dunia Junior 2018
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/ini-cara-tim-indonesia-atasi-jetlag-dan-cuaca-dingin-di-kejuaraan-dunia-junior
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini