Fenomena Pensiunnya Para Pemain Top Ganda Putra Pasca Olimpiade Paris

Penulis: Yusuf Efendi
Jumat 23 Agu 2024, 11:30 WIB
Fenomena Pensiunnya Para Pemain Top Ganda Putra Pasca Olimpiade Paris

Liu Yuchen-Ou Xuanyi/[Foto:AFP]

Ligaolahraga.com -

Berita Badminton : Pensiunnya beberapa pemain ganda putra terkenal baru-baru ini pasca Olimpiade Paris adalah sesuatu yang ingin dimanfaatkan oleh Aaron Chia bersama Soh Wooi Yi, tetapi dia sangat menyadari bahwa usia mereka yang semakin tua dan bakat-bakat yang muncul akan mempersulit persaingan di ganda putra.

Pasangan kuat China Liu Yuchen / Ou Xuanyi, yang pernah menempati peringkat kedua dunia, dan pemain andalan Taiwan Lee Yang, yang mempertahankan emas ganda putra bersama Wang Chi-lin di Olimpiade Paris, kini telah pensiun.

Salah satu pasangan Indonesia yang paling berprestasi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dari Indonesia juga telah menyatakan niatnya untuk pensiun sebelum Olimpiade, sementara itu akan menjadi tugas besar bagi pemain peringkat 2 dunia asal Denmark Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen untuk bertahan hingga Olimpiade Los Angeles pada tahun 2028.

Astrup sudah berusia 32 tahun sedangkan Rasmussen berusia 35 tahun.

Chi-lin, kini berusia 29 tahun, mungkin tidak akan menemukan semangatnya bersama pasangan baru Chiu Hsiang-chieh sebelum Olimpiade LA 2028.

Hal ini dapat membuka pintu bagi peringkat 3 dunia Aaron/Wooi Yik, masing-masing berusia 27 dan 26 tahun, untuk mendapatkan lebih banyak kesuksesan di tur Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

“Kami punya keunggulan dari segi pengalaman tapi kami juga semakin tua dan pasti akan menjadi tantangan setelah ini meski beberapa pemain top sudah pensiun,” kata Aaron.

“Kami harus menganggap serius pasangan muda dan terus berlatih keras. Kami akan kembali berkompetisi di Hong Kong dan China Open bulan depan.”

Aaron/Wooi Yik mengundurkan diri dari Japan Open dan Korean Open di Seoul minggu depan karena cedera ringan.

Wooi Yik pun merasa kini giliran mereka yang mulai menganalisis pasangan-pasangan muda yang bisa menjadi penantang mereka di tur BWF.

“Target kita mengalahkan pasangan China dan India tapi kita juga harus mewaspadai pasangan muda,” kata Wooi Yik.

“Akan ada banyak perubahan dalam empat tahun ke depan dengan semakin banyaknya pasangan muda yang menantang. Kami harus mulai menganalisis kinerja pasangan-pasangan baru tersebut dan bersiap untuk tetap berada di 10 besar.”

Aaron/Wooi Yik kehilangan kesempatan mereka untuk mencapai final Olimpiade Paris setelah kalah dari peringkat 1 dunia Wang Chang/Liang Weikeng dari Tiongkok, sementara peraih medali emas Asian Games Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty juga terus menjadi ancaman bagi Malaysia dalam tur tersebut.

Aaron/Wooi Yik akan menantikan untuk melanjutkan momentum yang membawa mereka meraih medali perunggu di Olimpiade Paris ketika mereka bertanding di Hong Kong (10-15 September) dan China Open (17-22 Septembe).

Artikel Tag: Liu Yuchen, Ou Xuanyi, Olimpiade Paris 2024, Lee Yang

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/fenomena-pensiunnya-para-pemain-top-ganda-putra-pasca-olimpiade-paris
325  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini