Deretan Para Bintang Yang Gagal Raih Medali di Ajang Olimpiade

Berita Badminton : Di dunia bulu tangkis, kejayaan Olimpiade masih sulit diraih oleh beberapa bintang olahraga paling cemerlang. Terlepas dari rekor dan penghargaan mereka yang mengesankan, lima pemain top belum mendapatkan medali , sebuah tolok ukur yang sering dianggap sebagai puncak pencapaian atletik

Medali emas kedua yang diraih Viktor Axelsen baru-baru ini di Paris semakin meningkatkan standar keunggulan bulu tangkis. Hal ini terjadi setelah satu dekade dominasi para legenda seperti Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Chen Long.

Seiring berkembangnya olahraga ini, talenta-talenta baru bermunculan, menantang tatanan yang sudah ada namun tetap mengejar podium yang sulit dicapai.

5. Anders Antonsen

Saat ini berada di peringkat 6 dunia, Anders Antonsen adalah peraih medali kejuaraan dunia tiga kali, termasuk satu perak pada tahun 2019. Di Tokyo 2020, pemain Denmark itu dikalahkan oleh Anthony Ginting dari Indonesia dalam pertandingan perempat final tiga set yang dramatis.

Perjalanannya di Paris 2024 berakhir serupa, dengan kekalahan di perempat final dari Lee Zii Jia dari Malaysia. Pada usia 27, Antonsen tetap berharap bisa mendapatkan medali di Olimpiade Los Angeles 2028.

4. Chou Tien Chen

Chou Tien-chen dari Taiwan, 34, melakukan debutnya di Olimpiade pada tahun 2016, kalah dari unggulan teratas Lee Chong Wei di perempat final. Dia menghadapi nasib serupa di Tokyo 2020, kalah dari Chen Long di pertandingan perempat final lainnya.

Paris menandai peluang terakhir Chou untuk meraih medali , tetapi ia dikalahkan oleh Lakshya Sen dari India di perempat final. Perjalanan Chou sangat menginspirasi mengingat perjuangannya melawan kanker kolorektal stadium awal tahun lalu.

3. Akane Yamaguchi

Pada usia 27 tahun, Yamaguchi telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan tangguh di tunggal putri, dengan empat medali kejuaraan dunia, termasuk emas pada tahun 2021 dan 2022. Namun, kesuksesan Olimpiade tidak berhasil diraihnya dalam tiga Olimpiade. Dia melakukan debutnya di Olimpiade di Rio 2016, dan gagal di perempat final.

Di Tokyo 2020, sebagai unggulan keempat, ia kembali tersingkir di perempat final. Sejarah terulang kembali di Paris, di mana unggulan teratas An Se-young mengakhiri perjalanannya di delapan besar. Yamaguchi sekarang mengincar Los Angeles 2028 untuk mendapatkan kesempatan terakhir dalam pencarian medali Olimpiade.

2. Kento Momota

Dianggap sebagai salah satu bulu tangkis terhebat sepanjang masa, Kento Momota memenangkan medali emas kejuaraan dunia berturut-turut pada tahun 2018 dan 2019 dan meraih 11 gelar yang mengesankan pada tahun 2019. Menyusul kemenangannya di Malaysia Masters pada tahun 2020, Momota terlibat dalam tragedi yang tragis . kecelakaan, yang mengganggu keadaan.

Meski menjadi unggulan teratas di Tokyo 2020 (diadakan pada tahun 2021 di kandangnya), ia secara tak terduga tersingkir di babak round-robin oleh Heo Kwang-hee. Momota mengumumkan pengunduran dirinya pada Mei 2024, setelah Piala Thomas.

1. Shi Yuqi

Pemain peringkat dunia Shi Yuqi memasuki Paris sebagai favorit, dengan resume yang mengesankan. Shi berperan penting dalam tiga kemenangan Piala Sudirman dan dua Piala Thomas di Tiongkok. Ia juga meraih emas di Asian Games 2018 dan 2024 serta perak di Kejuaraan Dunia 2018.

Meskipun memenangkan empat gelar besar pada tahun 2024 sebelum Olimpiade, Shi menderita kekalahan mengejutkan di perempat final dari Kunlavut Vitidsarn dari Thailand di Paris

Artikel Tag: Shi Yuqi, kento momota, Akane Yamaguchi, olimpiade