Cerita Bagas Maulana Disuruh Sang Ayah Jadi Tentara Kalau Tidak Juara
Berita Badminton : Ada cerita yang cukup menginspirasi yang dialami oleh pebulutangkis spesialis ganda putra Indonesia, Bagas Maulana sebelum meniti karir di Pelatnas hingga akhirnya menjadi kampiun di kejuaraan bergengsi All England 2022 beberapa waktu lalu.
Sebelum meniti karir di Pelatnas, Bagas Maulana yang kelahiran Cilacap, sempat berganti-ganti klub di masa junior sebelum tangan dingin legenda bulu tangkis Indonesia, Sigit Budiarto memolesnya hingga dipanggil ke tim nasional.
Kesempatan digembleng pelatih berpengalaman tentunya tak disia-siakan oleh Bagas karena kemampuan Sigit sebagai pemain sudah tidak diragukan lagi sebagai mantan juara dunia kala berpasangan dengan Candra Wijaya.
"Saya bersyukur memiliki kesempatan dilatih oleh Mas Ade Lukas dan Mas Sigit. Pengalaman mereka bertanding di berbagai kejuaraan sebagai atlet ganda putra dan juga mengasah atlet-atlet muda memberikan saya banyak wawasan dalam mengasah teknik dan kemampuan," jelas Bagas usai seremoni "Penghargaan Atlet PB Djarum Juara Ganda Putra All England 2022", yang digelar secara daring, Rabu (20/4).
Dibawah pelatih Sigit Budiarto, Bagas sukses menorehkan prestasi yakni Singapore Youth International, Djarum Sirnas Surabaya, dan Men's Double Championships 2014.
Karir Bagas sempat meredup di tahun 2015 setelah gagal meraih gelar apapun. Namun, pemain yang saat ini berusia 23 tahun itu pantang menyerah. Peringatan dari sang Ayah yang seorang tentara menyuruhnya untuk menjadi militer kala itu kalau tak bisa juara menjadi pelecut sang pemain untuk bangkit.
"Kalau ditanya kecewa karena tidak juara, pasti kecewa. Ditambah lagi ayah juga bilang kalau masih gagal juara, mundur dari bulu tangkis. Ikut seleksi (akademi militer) tentara saja. Tapi saya tidak putus asa, ini justru memberikan saya motivasi untuk menunjukkan kemampuan saya di atas lapangan," Bagas, mengenang rentetan peristiwa suram tersebut.
Dari situ, Bagas akhirnya mampu menorehkan prestasi juara Sirnas yang membuatnya masuk ke Pelatnas Cipayun tahun 2017.
Pengorbanan dan kerja keras Bagas Maulana selama empat tahun terakhir akhirnya terbayar setelah bersama Muhammad Shohibul Fikri berhasil menjadi juara All England 2022 dengan mengalahkan sang veteran, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di laga puncak.
Artikel Tag: Bagas Maulana, PBSI, pelatnas cipayung
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/cerita-bagas-maulana-disuruh-sang-ayah-jadi-tentara-kalau-tidak-juara
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini