Bulu Tangkis Malaysia Sedang Terpuruk?
Berita Badminton : Tidak banyak kegembiraan di Kejuaraan Nasional Malaysia pekan lalu di Ipoh, dan ini telah menyebabkan beberapa mantan pemain mempertanyakan keadaan bulu tangkis Malaysia. Apakah olahraga yang membawa Malaysia memenangkan tiga medali perak Olimpiade pada 2016 lalu menuju ke arah yang benar?
Tidak hanya respon di kejuaraan nasional yang buruk, tetapi kurangnya kualitas yang mencolok dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini menimbulkan pertanyaan apakah pekerjaan pengembangan yang cukup dilakukan di tingkat daerah sudah maksimal.
Melihat peserta dalam dua edisi terakhir kejuaraan nasional menunjukkan adanya penurunan tajam dalam jumlah peserta. Pada 2017, jumlah total peserta adalah 242 sedangkan untuk tahun lalu, adalah 260. Namun itu semakin buruk, karena kejuaraan nasional tahun ini hanya menarik 209 peserta.
Mantan pemain tim nasional, yang tidak ingin disebutkan namanya, percaya bahwa harus lebih banyak upaya yang dilakukan oleh Federasi Badminton Malaysia (BAM).
“Dari sudut pandang mantan pemain, kami biasanya melihat lebih banyak pelatih tim nasional di Kejuaraan Nasional tetapi itu tidak terjadi tahun ini. Sebagian besar pelatih berasal dari klub swasta," katanya.
“Hal lain yang saya perhatikan adalah bahwa sebagian besar pemain non-BAM berasal dari klub-klub ini karena mereka tidak mengenakan jersey negara mereka. Tentu saja bagus memiliki partisipasi klub swasta tetapi bagaimana dengan negara bagian?
“Bukankah seharusnya ada lebih banyak pemain jika ada lebih banyak pemain dari luar daerah? Tidak semua pemain mampu menjadi bagian dari klub pribadi. Saya percaya perlu untuk menanyakan hal ini karena pengurus dari daerah juga anggota dewan BAM," ungkap mantan pemain tersebut.
“Apakah mereka melakukan apa yang dibutuhkan atau hanya menjabat untuk menikmati manfaatnya? Saya hanya berpikir lebih banyak yang harus dilakukan oleh federasi di tingkat daerah," tambahnya.
Diketahui bahwa total pengeluaran BAM (program atihan, remunerasi staf, tunjangan dan insentif pemain, kompetisi lokal dan luar negeri) selama setahun berkisar antara RM28 juta atau berkisar 96 miliar rupiah hingga RM30 juta atau berkisar 103 miliar rupiah. Dan dari angka di atas, sekitar RM5 juta atau berkisar 17 miliar rupiah per tahun dialokasikan untuk program pengembangan daerah dan para pejabat.
“Saya hanya merasa bahwa negara-negara bagian harus melakukan lebih dan tidak tergantung pada BAM untuk mendanai program mereka dan menyediakan shuttlecock."
“Berdasarkan jumlah peserta tahun ini, mungkin BAM harus mulai membantu klub-klub swasta, dan kemudian itu bisa dianggap adil. Kejuaraan Nasional telah kehilangan jati diri mereka dan saya sedih melihat itu. Jangan bicara soal kualitas," tegas mantan pemain tersebut.
Kejuaraan Nasional yang telah diadakan setiap tahun selama lebih dari dua dekade, telah menghasilkan banyak pemain papan atas dunia termasuk pelatih kepala BAM saat ini, Wong Choong Hann, yang menjadi juara pada tahun 1998 dan 1999.
Artikel Tag: Cheah Yee See, Teoh Mei Xing, Kejuaraan Nasional Malaysia 2019
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/bulu-tangkis-malaysia-sedang-terpuruk
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini