Berita Badminton: Indonesia Tanpa Wakil Ganda Putri di Perempatfinal Malaysia Open 2017

LigaOlahraga - Berita Badminton: Sektor ganda putri Indonesia tampaknya belum bisa berbuat banyak di turnamen Malaysia Open Super Series Premier 2017, dua wakli tersisa yang berlaga di babak kedua harus kandas setelah dikalahkan lawan-lawannya.

Pasangan ganda putri Indonesia pertama yang tersingkir adalah Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, yang dikalahkan oleh pasangan asal Denmark yang juga unggulan kedua, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen dengan dua game langsung 17-21 dan 13-21, dalam pertandingan yang berlangsung di Stadium Perpaduan, Kuching Serawak Malaysia Kamis (6/4) sore waktu setempat.

Sempat membuat perlawanan atas pasangan peraih medali perak Olimpiade, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen di game pertama yang cukup ketat, namun Della/Rosyita gagal mempertahankan performanya di game kedua dan harus menyudahi perlawanan dengan dua game langsung dan tersingkir di babak kedua Malaysia Open 2017.

Sementara itu nasib yang sama juga dialami oleh rekan sesama Pelatnas, pasangan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi yang juga kandas setelah dikalahkan oleh pasangan peringkat satu dunia asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan dua game langsung yang cukup ketat 17-21, 22-24.

Anggia/Ketut sebenarnya bermain sangat baik pada pertandingan kali ini dan berusaha terus menekan. Namun ketenangan pasangan peraih medali emas Olimpiade 2016 itu menjadi pembeda pada pertandingan kali ini yang sukses memenangkan pertandingan.

“Secara keseluruhan, penampilan Della/Rosyita nggak seperti biasanya, banyak error, pasif dan kurang inisiatif. Ada faktor X yang membuat Della/Rosyita tidak maksimal. Akan jadi evaluasi buat Della/Rosyita, kalau lagi tidak enak situasinya harus bagaimana cari jalan keluarnya?” jelas Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI.

“Anggia/Ketut cukup bagus bisa memberikan perlawanan ke pasangan rangking satu dunia. Tetapi tetap perlu evaluasi, walaupun sudah memimpin, tapi kenapa kok bisa stuck di poin itu? Dari konsentrasinya atau apa? Saya lihat dari game pertama, kondisi mentalnya yang belum kuat, saat bisa menang, disitu ada pressure, seharusnya kan pressure bukan di mereka, tetapi di lawan,” tambahnya.

“Inilah namanya perbedaan jam terbang, lawan mainnya konsisten dan stabil. Jarang membuat kesalahan sendiri. beda dengan pasangan kita (Indonesia), error error nya masih ada, jadi lawan bisa dapat poin dari kesalahan kita,” pungkas Eng.

Artikel Tag: Della Destiara Haris, Rosyita Eka Putri Sari, Anggia Shitta Awanda, Ni Ketut Mahadewi, malaysia open super series premier 2017