BAM Rilis Undang-undang Baru Tentang Pengaturan Skor Pertandingan

Berita Badminton : Sebuah undang-undang baru diperkenalkan oleh Federasi Badminton Malaysia (BAM) yang akan memberi kekuatan federasi bulutangkis nasional tersebut untuk melakukan tindakan tegas kepada para pemain lokal yang terlibat dalam pengaturan pertandingan.

Dalam undang-undang tersebut, jika pemain terbukti bersalah memanipulasi pertandingan di turnamen lokal, BAM bisa menjatuhkan hukuman dengan melarang sang pemain terlibat dalam aktivitas bulutangkis seumur hidup.

Anggota BAM, anggota komite disipliner dan integritas Jadadish Chandra mengatakan bahwa undang-undang baru ini akan segera diajukan ke komite eksekutif BAM untuk disyahkan dan disetujui.

"Undang-undang tersebut akan mencakup semua aspek dalam penanganan kasus pengaturan pertandingan. Ini akan serupa dengan peraturan yang dibuat Federasi Badminton Dunia (BWF) tentang pengaturan pertandingan," kata Jadadish setelah pertemuan dewan BAM di Bukit Kiara pada Sabtu (3/3).

Bulutangkis Malaysia beberapa waktu mendapat kabar yang mengejutkan saat dua pemain profesional Malaysia diskors sementara oleh BWF atas kasus pengaturan pertandingan.

Keduanya menghadapi enam tuduhan pengaturan pertandingan di enam turnamen antara tahun 2013 hingga 2016, setelah sebuah laporan diajukan ke BWF oleh pemain asing pada tahun 2016 lalu.

BWF kemudian menunjuk panel independen yang terdiri dari tiga orang, yang mengadakan sidang selama dua hari di Singapura pada hari Senin dan Selasa lalu (27/2). Federasi Badminton Dunia (BWF) sejauh ini belum secara resmi menjatuhkan hukuman kepada dua pemain yang dipanggil untuk sidang tersebut.

Mantan juara junior dunia Zulfadli Zulkiffli dan mantan tim Thomas Cup Tan Chun Seang, terlihat menghadiri sidangan di sebuah hotel di Singapura. BWF diprediksi akan membuat pernyataan resmi atas putusan sidang dalam tiga minggu ke depan.

Jadadish juga mengatakan bahwa BWF melanggar peraturan mereka saat melarangnya menghadiri sidang kedua di Singapura beberapa waktu lalu.

"Saya tidak hadir sebagai pengamat namun perwakilan dari BAM, jadi BWF tidak berhak untuk melarang saya seperti yang dinyatakan dengan jelas dalam pasal 13.8.2.6 atas konstitusi BWF," Jadadish menambahkan.

Artikel Tag: bam, BWF, Match Fixing