Atasi Nhat Nguyen, Jason Teh ke Final Thailand Masters 2025

Berita Badminton : Tahun baru telah dimulai, tetapi tujuan yang sama tetap dimiliki oleh pemain bulu tangkis Singapura Jason Teh untuk mengakhiri paceklik gelarnya di Tur Dunia Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Dan di Thailand Masters pada 1 Februari, pemain berusia 24 tahun itu menatap lawan yang seusianya yang memiliki prestasi yang ingin ia capai.

Nhat Nguyen dari Irlandia telah berkompetisi di Olimpiade dan telah memenangkan tiga gelar internasional tingkat bawah. Namun, pemain Singapura itu yang maju pada 1 Februari, ketika ia mengalahkan Nguyen yang berada di peringkat ke-42 dengan skor 19-21, 21-18, 21-9 di semifinal di Stadion Nimibutr di Bangkok.

Pemain peringkat 30 dunia itu akan menghadapi petenis peringkat 39 asal Tiongkok Wang Zhengxing , yang mengalahkan rekan senegaranya Zhu Xuanchen, di final pada 2 Februari. Ini adalah final keempat Jason Teh dalam lima bulan saat ia berupaya mengakhiri tujuh kekalahan beruntun di final.

"Saya fokus untuk memainkan permainan terbaik saya hari ini dan saya senang bisa mencapai final. Saya akan memberikan segalanya dan menikmati final," katanya.

Teh memperoleh tiketnya dengan cara yang sulit setelah bertahan dalam pertandingan selama 72 menit dalam ajang BWF World Tour Super 300 berhadiah US$240.000 (S$325.000) atau berkisar 3,8 miliar rupiah melawan rival tangguh, yang pada tahun 2022 diundang oleh juara Olimpiade dua kali Denmark Viktor Axelsen ke kamp pelatihan Dubai.

Nguyen tampil gemilang di awal permainan, dengan gembira menyambar tembakan di tengah lapangan dan ke net.

Namun Jason Teh mengimbangi lawannya, tidak pernah membiarkan selisih poinnya melebar lebih dari tiga poin. Dengan skor imbang 18-18, Nguyen yang tangguh terbukti sulit dikalahkan karena Teh yang cemas melakukan kesalahan sendiri dan mengakui kekalahan di game pertama.

Dengan kekalahan yang mengancam, Teh menunjukkan kedewasaannya yang baru dan keinginannya untuk bangkit kembali di game kedua, dengan memimpin 16-7 saat Nguyen mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

Pemain Irlandia itu bermain di perempat final selama 97 menit melawan Alwi Farhan dari Indonesia sehari sebelumnya. Ia menggali dalam-dalam untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 17-18, tetapi Teh yang memiliki tinggi badan 1,83m melepaskan rentetan pukulan keras untuk mengambil alih permainan dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Jason Teh tak terbendung di set penentuan, dan bahkan kartu kuning – hukuman karena terlalu lama kembali ke lapangan, tak mampu menggagalkannya saat ia meraih kemenangan meyakinkan 21-9.

Jason Teh berkata: “Saya tidak menyangka Nhat akan secepat dan selicik itu. Sejak set kedua, saya lebih sabar dan memperhatikan pukulannya sebelum saya bergerak. Saya belajar untuk tidak membiarkan kekalahan di game pertama memengaruhi saya secara psikologis."

"Saya hanya berkata pada diri sendiri untuk melupakan game pertama dan memulai kembali serta memfokuskan diri untuk game kedua."

 “Saya rasa kartu kuning itu tidak perlu karena itu terjadi tepat setelah jeda pertandingan. Wasit memanggil saya kembali ke lapangan, tetapi pisang yang saya makan terjatuh dari tas saya, jadi saya kembali untuk menaruhnya dengan benar. Saya hanya harus melupakan kejadian itu dan fokus untuk memenangkan reli.”

Pelatih kepala tunggal nasional Kim Ji-hyun mendesak Teh untuk "bersiap bertarung seperti anjing gila" jika ia menginginkan gelar internasional pertamanya.

Dia berkata: “Jason menunjukkan lebih banyak variasi dalam pilihan pukulan di permainan ketiga hari ini, yang memungkinkannya meraih kemenangan." 

“Wang Zhengxing kidal dan Jason harus tahu cara beradaptasi dengan gayanya. Ia harus mampu menyeimbangkan pukulan smash yang menyerang dengan berbagai macam pukulan strategis lainnya.”

Artikel Tag: Jason Teh, Nhat Nguyen, Thailand Masters 2025