Alat Pendeteksi Service Fault Akan Mulai Digunakan Musim Depan

Berita Badminton: Federasi Badminton Dunia (BWF) telah menerapkan aturan baru mengenai service awal pertandingan yang tak boleh melebihi 1,15 m dari permukaan tanah. Sebuah alat pendeteksi service fault disiapkan BWF untuk menunjang peraturan baru ini.

Setelah pertemuan Dewan Federasi Badminton Dunia (BWF) yang diadakan di Jamaika pada awal bulan lalu, badan bulutangkis dunia itu telah memutuskan untuk menerapkan peraturan baru tentang service yang mengatur shuttlecock harus di bawah 1,15m dari permukaan tanah saat raket diayunkan.

Aturan baru ini akan mulai digunakan di Kejuaraan All England Open 2018 pada Maret dan juga akan mulai diuji coba di turnamen bergengsi lainnya, sepeti putaran Final Piala Thomas & Uber 2018 di Bangkok Thailand dan juga Kejuaraan Dunia BWF di Nanjing tahun depan.

Semua turnamen level satu kecuali Kejuaraan Dunia Junior BWF, sepenuhnya akan diterapkan seperti pada turnamen level 2 (premier of premier ) dan kejuaraan kontinental pada April.

Sebelumnya, aturan tentang service adalah shuttlecock harus berada di bawah pinggang pemain saat dipukul. Dengan kata lain, tinggi maksimum harus berada pada tulang rusuk terendah pemain tergantung tinggi badan sang pemain itu sendiri.

BWF sudah menyiapkan perangkat deteksi kesalahan servis baru ini. Namun alih-alih mengandalkan teknologi modern seperti detektor sinar laser atau sensor untuk mengukur jarak dan ketinggian, alat ini hanyalah steker logam (seperti pada gambar) dengan sepotong plastik transparan dan memiliki garis hitam yang menunjukkan jarak 1,15 meter dari permukaan tanah yang masih rentan akan kesalahan manusia.

Selama bertugas, wasit kedua harus melihat melalui plastik transparan untuk memastikan raket pemain tidak melebihi garis hitam.

Sementara itu, BWF berjanji untuk menyediakan perangkat yang memadai untuk setiap federasi bulutangkis tiap negara pada Januari 2018 sehingga mereka dapat menerapkan peraturan baru ini karena perangkat pengukuran tersebut dibutuhkan di setiap lapangan pertandingan.

Artikel Tag: BWF, badminton, Poul Erik Hoyer