Agus Santoso Yakin PV Sindhu Masih Bisa Bersaing di Level Top Dunia

Berita Badminton : Tidak ada yang bisa menutupi fakta bahwa PV Sindhu bukanlah pemain seperti dulu. Peraih dua medali Olimpiade berusia 29 tahun itu tidak memenangkan satu trofi pun pada tahun 2023, mengalami masa yang mengecewakan di Olimpiade Paris 2024, dan mengakhiri paceklik gelarnya selama dua tahun hanya di Syed Modi International akhir tahun lalu.

Namun, Agus Dwi Santoso, pelatih ternama Indonesia yang melatih PV Sindhu menjelang Olimpiade Paris, dan seseorang yang pernah melatih atlet elite di Thailand, Korea, dan di negara asalnya, merasa belum ada yang hilang bagi salah satu atlet hebat India tersebut.

“PV Sindhu bukan lagi pemain saya, jadi saya tidak bisa bicara bebas, tetapi ketika saya melihatnya, semuanya tentang fokus dan prioritas,” kata pria berusia 59 tahun itu setelah sesi pelatihan di Game Fit Academy di pinggiran kota tempat ia mengepalai program pelatihan performa tinggi.

“Saya masih berpikir dia bisa bersaing. Ini tentang seberapa efisien dia.”

Agus Santoso mengutip presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia saat ini Poul-Erik Hoyer Larsen dari Denmark, yang memenangkan medali emas tunggal putra di Olimpiade Atlanta 1996 pada usia hampir 31 tahun, untuk menyoroti bagaimana bulu tangkis bukan hanya tentang kekuatan fisik.

"Ini juga tentang pikiran," kata Agus.

"Anda mungkin pemain menyerang yang bagus, tetapi jika Anda tidak kuat dalam pikiran, maka... Contoh yang bagus adalah Poul-Erik Hoyer Larsen. Saat itu hanya mereka yang berusia 20-an yang menang. Tetapi bagaimana dia menang?

“Ia sangat kuat secara mental. Sangat sulit untuk mendapatkan satu poin pun darinya. Jadi bagaimana cara mengalahkan pemain seperti itu? Anda harus menyerang pikirannya.”

Namun Agus Santoso senang dengan bakat-bakat India dan merasa pasokan juara akan terus berlanjut.

“Saya melihat banyak bakat muda yang bagus. Terutama di tunggal putri, dibandingkan dengan negara lain, India memiliki banyak potensi.”

“Namun hanya sedikit yang menjadi pemain [terbaik] dunia. Bagaimana? Budaya harus berubah. Orang India terlahir pintar. Namun mereka tidak mampu mengelola rasa sakit, kesedihan, dan penderitaan. Banyak pemain menginginkan jalan pintas menuju kesuksesan. Mereka tidak melihatnya sebagai suatu proses. Namun Anda harus [bercita-cita] menjadi pemain profesional terbaik [yang ada].”

Artikel Tag: Agus Dwi Santoso, PV Sindhu