Zhang Jun Akui Badminton China Kini Tak Lagi Mendominasi
Zhang Jun/Foto:SinaSports]
Berita Badminton : Zhang Jun, ketua Asosiasi bulu tangkis china, berbicara tentang arus situasi tim nasional dalam sebuah wawancara, dan terus terang mengatakan bahwa timnas saat ini telah kalah dominasinya di banding sedekade silam.
Tim bulu tangkis Tiongkok mencapai puncaknya pada tahun 2012, ketika Li Yongbo memimpin tim untuk memenangkan lima medali emas olimpiade. Namun, setelah itu, itu timnas mulai menurun, lawan menjadi lebih besar dan lebih kuat, dan tunggal putri dominan dan ganda putri kehilangan posisinya sebagai raja.
Di Olimpiade Rio, bulu tangkis Cina menunjukkan kelelahan. Olimpiade Tokyo tidak optimis, meskipun mereka meraih 2 emas dan 4 perak.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dominasi tim nasional belum kembali. Perlu dicatat bahwa tidak ada emain Cina di 50 besar ganda putra, dan bahkan lebih disayangkan di tunggal putra.
Setelah Chen Long dan Shi Yuqi, disana tidak ada pemain tunggal putra di tim nasional yang bisa memikul beban tanggung jawab.
Ketika Zhang Jun menghadapi media bertanya tentang kejutan rookie tunggal putra, Zhang meninggalkan senyum masam. Bahkan dalam tunggal putri dan ganda campuran, kesulitan tim nasional semakin besar
Zhang Jun percaya bahwa tim nasional memang kehilangan dominasinya. Tentu saja, ini saat dibandingkan dengan dominasi kuat bulu tangkis nasional pada puncaknya.
Di dalam faktanya, bulu tangkis dunia saat ini memilik bintang-bintang yang bersinar. Siapa pun bisa meraih juara. Dia sulit untuk memprediksi hasil dari kompetisi. Asia dan Eropa memiliki karakteristik mereka sendiri, tapi, bagaimanapun juga, tim nasional China adalah tim impian yang telah turun dari tahtanya, dan Zhang Jun pasti sangat sulit puas dengan mundurnya para pemain Cina.
Apakah kamu merindukan Li Yongbo? Banyak orang bahwa tim nasional saat ini mulai menurun.
Sekarang Li Yongbo telah pergi selama 5 tahun, tim nasional belum bisa pulih. Mungkin, kesuksesan Li Yongbo sulit untuk ditiru, Zhang Jun sekarang mungkin hanya berharap tim nasional China tidak akan terus mundur.