Yuta Watanabe Berambisi Raih Dua Emas Olimpiade Tokyo
Berita Badminton : Dua gelar yang diraih Yuta Watanabe di kejuaraan bergengsi All England Maret lalu membuat ambisi pemain berusia 24 tahun untuk mencapai dua kemenangan yang sama di Kejuaraan Olimpiade Tokyo akhir bulan ini.
Bagi pebulu tangkis elit nasional, meraih medali emas Olimpiade sendiri sudah bukan hal biasa. Jadi, apa ada peluang satu pemain mengantongi dua emas dalam satu edisi?
Tentu saja, hanya spesialis ganda yang dapat melakukannya karena mereka dapat lolos di dua nomor di Olimpiade. Yang terpenting, pebulu tangkis harus mampu mempertahankan performa terbaiknya sepanjang Pertandingan.
Sampai saat ini, hanya Zhao Yunlei dari China yang mencapai kemenangan ganda ketika dia memenangkan emas ganda putri dengan Tian Qing dan ganda campuran dengan Zhang Nan untuk menginspirasi sapu bersih negaranya dari lima emas yang dipertaruhkan di edisi London 2012.
Di Rio lima tahun lalu, Zhang Nan hampir menciptakan sejarahnya sendiri dengan menjadi pebulu tangkis putra pertama yang mencapai prestasi luar biasa, tetapi ia gagal.
Ia berhasil merebut emas bersama Fu Haifeng di ganda putra tetapi gagal mempertahankan gelar ganda campuran dengan Yunlei dan hanya bisa meraih perunggu.
Di Tokyo kali ini, ada tiga pemain pria yang akan melakukan tugas ganda dan berpeluang melakukan prestasi luar biasa yakni Yuta Watanabe dari Jepang, Seo Seung-jae dari Korea Selatan dan Mark Lamsfuss dari Jerman.
Dari ketiganya, Yuta Watanabe tampaknya yang memiliki prospek paling cerah. Meskipun dia tidak secara terbuka menyatakannya, jelas pemain berusia 24 tahun itu akan menuju ke Olimpiade kandang dengan tujuan besar bersama Hiroyuki Endo dan Arisa Higashino yang dia bentuk sebagai pasangan No. 4 dunia di ganda putra dan No. 5 dunia di ganda campuran.
Yuta Watanabe memiliki banyak alasan untuk optimis setelah menjadi peraih gelar ganda pertama di All England Open dalam hampir dua dekade. Watanabe dan Endo mempertahankan gelar 2020 mereka dan kemudian bersama Arisa, merebut kembali mahkota ganda campuran yang terakhir mereka menangkan pada 2018.
Prestasi tersebut membuat Watanabe mengikuti jejak Kim Dong-moon dari Korea Selatan yang mencapai prestasi tersebut pada tahun 2000 dan 2002.
Jika Watanabe berhasil lolos ke Olimpiade, maka pelatih Malaysia Jeremy Gan dan Tan Kim Her, yang saat ini bertanggung jawab atas ganda campuran dan ganda putra Jepang, pasti akan memiliki andil di dalamnya.
“Yuta tidak menyebutkan apa pun kepada saya (tentang ambisinya) tetapi dia akan selalu melakukan yang terbaik untuk membawa kejayaan bagi negaranya,” kata Jeremy.
Artikel Tag: Yuta Watanabe, olimpiade tokyo 2020, Jeremy Gan, Arisa Higashino