WTA Tangguhkan Semua Turnamen Di Cina Karena Hal Ini
Berita Tenis: Pihak WTA telah menangguhkan semua turnamen nomor putri yang digelar di Cina maupun Hongkong masih karena masalah yang berkaitan dengan Peng Shuai.
Keputusan tersebut pihak WTA ambil akibat hal yang mereka deskripsikan sebagai kegagalan pihak pemerintah Cina untuk menangani klaim serius tentang pelecehan seksual yang dibuat Shuai terhadap mantan pejabat senior.
Shuai yang pernah menjuarai dua gelar Grand Slam nomor ganda merilis sebuah pernyataan melalui akun Weibo pada awal November yang isinya menuduh mantan perdana menteri, Zhang Gaoli telah memaksanya untuk melakukan hubungan seks dengannya. Dia juga mengatakan bahwa keduanya berselingkuh selama 10 tahun.
Unggahan tersebut dihapus kurang dari satu jam setelah diunggah dan akun Weibo milik mantan petenis peringkat 1 dunia nomor ganda juga masih dibekukan. Sejak saat itu, ia belum berbicara di depan publik, tetapi telah melakukan panggilan video secara pribadi dengan pihak IOC dan dua anggota lain.
Namun, pihak WTA telah berulang kali menyuarakan keprihatinan bahwa petenis berkebangsaan Cina dibungkam pihak pemerintah akibat tuduhan yang ia buat terhadap mantan pejabat tersebut. CEO organisasi yang menaungi turnamen nomor putri, Steve Simon mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah berulang kali mencoba menghubungi Shuai, tetapi gagal. Ia telah menerima dua email dari petenis berkebangsaan Cina yang bocor secara online. Tetapi mereka meyakini bahwa petenis berkebangsaan Cina menulisnya di bawah pengaruh pihak lain.
Kini dalam titik balik yang dramatis, Simon telah menangguhkan semua turnamen nomor putri yang biasanya digelar di Cina pada musim depan setelah mendapatkan dukungan dari dewan pimpinan, perkembangan yang sensasional mengingat negara tersebut menghasilkan pendapatan jutaan poundsterling dari turnamen yang digelar di sana dalam beberapa musim terakhir dan hal tersebut telah menjadi area utama untuk pengembangan mereka sebagai bisnis.
“Dengan dukungan penuh dewan pimpinan WTA, saya mengumumkan penangguhan semua turnamen nomor putri di Cina, termasuk di Hongkong,” ungkap Simon.
“Dalam kesadaran yang baik, saya tidak melihat bagaimana saya meminta atlet kami untuk berkompetisi di sana ketika Peng Shuai tidak diizinkan berkomunikasi secara bebas dan tampaknya telah ditekan untuk membantah tuduhan penyerangan seksualnya.”
“Mengingat kondisi saat ini, saya juga sangat prihatin dengan resiko semua atlet kami dan staf kami jika kami menggelar turnamen di Cina musim 2022.”
Pihak WTA menyatakan bahwa mereka siap melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi petenis mereka terlepas dari konsekuensi keuangan yang mungkin mencuat.
Artikel Tag: Tenis, wta, Peng Shuai