Valentin Lazaro Cerita Masa-masa Sulit di Inter Milan
Berita Sepak Bola: Mantan pemain sayap Inter Milan, Valentin Lazaro, mengakui bahwa kebersamaannya dengan Nerazzurri merupakan masa-masa tersulit dalam karier bermainnya.
Inter Milan mengeluarkan dana sebesar 22,5 juta euro untuk mendatangkan pemain asal Austria ini dari Hertha Berlin pada musim panas 2019. Pada saat itu, sang pemain telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bek sayap paling menjanjikan di Bundesliga. Ia juga memiliki pengalaman sebelumnya di negara asalnya bersama RB Salzburg.
Namun, performa Valentin Lazaro mengalami penurunan drastis selama berada di Inter. Pemain internasional Austria ini hanya menghabiskan enam bulan pertama di Appiano Gentile. Namun setelah gagal memberikan kesan positif kepada Antonio Conte, ia dikirim sebagai pemain pinjaman ke Newcastle United pada bulan Juni.
Dua pengalaman di luar negeri lainnya menyusul di Borussia Monchengladbach dan Benfica. Beruntung bagi Lazaro, periode kelam ini berakhir ketika ia akhirnya menemukan tempatnya di Torino.
Sang bek sayap bergabung dengan Granata dengan status pinjaman pada musim panas 2022. Setahun kemudian, ia menyelesaikan kepindahannya secara permanen ke Turin.
Musim lalu, ia mencatatkan 35 penampilan di Serie A, berkontribusi dengan empat assist. Torino mengakhiri musim sebelumnya di peringkat sembilan, dan banyak yang menganggap mereka sebagai tim yang tidak diunggulkan dalam perebutan tempat di Eropa musim depan.
Namun, saat Lazaro kini bertujuan untuk membantu Torino mencapai level selanjutnya, ia melihat kembali masa-masanya bersama Inter dengan rasa penyesalan.
Pemain asal Austria ini menganggapnya sebagai periode terburuk dalam kariernya, dan bahkan mengaku mencari bantuan psikologis dari para profesional.
"Itu bukanlah periode yang mudah bagi saya," kata Lazaro dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport.
"Saya memiliki awal karier yang cepat, pada usia 16 tahun saya sudah menjadi pemain profesional di Salzburg, kemudian Bundesliga, lalu Inter, dan kemudian mengalami penurunan."
"Saya tidak bermain di Inter, dan kemudian saya terus-menerus dipinjamkan. Itu sulit, saya mendapat bantuan dari pelatih mental."
"Namun, saya tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti percaya pada kemampuan saya. Saya menunggu kesempatan saya dan akhirnya menemukan tim seperti Torino, di mana saya bisa bermain selama bertahun-tahun."
"Kepindahan ini berhasil dan saya sangat berterima kasih kepada klub. Saya ingin memberikan segalanya di atas lapangan untuk membalas jasa manajemen dan para penggemar."
Artikel Tag: valentin lazaro, Inter Milan, Torino