Usai Tampil Menggebrak Di Marbella, Carlos Alcaraz Incar Hal Lebih Tinggi
Berita Tenis: Carlos Alcaraz terbiasa menjadi kuda hitam dalam pertandingannya. Ia telah berkompetisi melawan petenis yang lebih tua dan dengan peringkat yang lebih tinggi.
Di Andalucia Open, Marbella musim 2021, di mana ia melaju ke semifinal turnamen ATP pertama dalam kariernya, ia juga belajar untuk menahan rasa tegang setelah ia melaju lebih jauh dalam sebuah turnamen dan mendapatkan cukup banyak perhatian.
Namun, petenis berusia 17 tahun tidak pernah merasa stabil ketika melawan rekan senegaranya, Jaume Munar di semifinal Andalucia Open. Petenis berusia 23 tahun membuat petenis berusia 17 tahun bermain tanpa rencana B untuk kali pertama di Andalucian Open sebelum akhirnya kalah dengan dua set langsung.
“Munar adalah petenis yang hebat. Ia bemain dengan sangat baik dan tidak meninggalkan banyak pilihan bagi saya,” aku Alcaraz.
“Rasa tegang pastinya ikut berperan, karena saya tidak bermain dengan pikiran jernih. Semua yang bisa saya bayangkan adalah bahwa saya tidak mendapatkan satu peluang pun, bahwa Munar terlalu solid. Saya pun menjadi frustasi dan tidak bisa keluar dari hal itu.”
“Saya hanya memikirkan tentang seberapa buruk saya bermain atau kesalahan saya dan tidak melihat di luar hal itu. Saya sebenarnya menyudutkan Munar dengan cukup keras. Tetapi hal yang bisa saya lihat adalah saya melakukan kesalahan, kesalahan, kesalahan, dan tidak bisa berpikir jauh dari hal itu.”
Hal tersebut menjadi penilaian cukup dewasa petenis berusia 17 tahun yang mengincar untuk menjadi finalis termuda sejak petenis berusia 17 tahun, Rafael Nadal menjadi finalis di Auckland musim 2004.
Dilengkapi dengan forehand penuh tenaga dan berasal dari Spanyol, kebangkitan cukup cepat petenis berusia 17 tahun acapkali dibandingkan dengan Nadal.
Petenis peringkat 133 dunia memperlihatkan ketekadan tanpa rasa gentar di lapangan demi menumbangkan dua petenis unggulan, Feliciano Lopez dan Casper Ruud. Ia menghibur para penggemar di Marbella dengan forehand memukau dan sikap pantang menyerah.
Hal lain yang membuatnya dibandingkan dengan Nadal semakin mencuat, daripada hanya mengincar hal-hal positif, petenis peringkat 133 dunia bertekad untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahannya melawan Munar. Tidak lama setelah kekalahan dari rekan senegaranya di Andalucia Open, rasanya masih sedikit menyakitkan, tetapi ia telah menatap ke depan.
“Tentu, akan lebih menyenangkan bisa menang dan melakoni final. Tetapi kini, saya memikirkan tentang banyak hal dengan sedikit lebih tenang, saya meninggalkan turnamen itu dengan lebih banyak pengalaman dan dengan perasaan luar biasa,” tutur Alcaraz.
“Anda harus bisa melihat hal positif dari semua hal. Pada akhirnya, saya datang ke sini untuk belajar dan memainkan beberapa pertandingan apik. Saya pikir saya bisa mencapainya.”
“Itu adalah sesuatu yang bsia saya pelajari dari kekalahan ini. saya telah belajar dari situasi seperti itu, jadi lain kali ketika saya menghadapi situasi yang sama, mudah-mudahan bisa berjalan dengan berbeda.”
Artikel Tag: Tenis, Andalucia Open, Carlos Alcaraz, Jaume Munar