Usai SEA Games, Tour De Singkarak Siap Tantang Atlet Balap Sepeda
Setelah sukses dengan Tour de Ijen, Indonesia kembali akan mengadakan perlombaan sepeda yang akan diselenggarakan di provinsi Sumatera Barat. Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda atau PB ISSI juga merasa tertantang oleh CEO TdS inikarena rintangan yang diberikan oleh alam Sumatera Barat cukup memacu adrenalin.
Pada tahun sebelumnya, perlombaan ini juga digelar dan sukses sebagai gelaran balapan sepeda dalam kalender UCI. Selain itu perlombaan ini juga berhasil memikat banyak penonton yang hadir, terbukti pada tahun kemarin saja Tour de Singkarak berhasil lulus beberapa indikator dan menjadi salah satu event balap sepeda dengan penonton terbanyak di dunia.
Penilaian tersebut berdasarkan efek kenaikan jumlah wisatawan mancanegara dan lokal, peningkatan kamar hotel, serta jumlah perserta yang hadir. Hal tersebut juga sangat membantu kehidupan masyarakat sekitar, karena pada event tersebut banyak penduduk yang berjualan atau menjadi tour guide untuk para wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Sumatera Barat.
"Oleh Union Cyclists International (UCI) dan ASO (Amaury Sport Organisation), Tour De Singkarak merupakan event balap sepeda dengan penonton terbanyak kelima di dunia. Itu setelah Tour de France di Prancis, Giro d'Italia, Fuelta Espana, dan Santos Down Under Australia," ujar Chairman Tour de Singkarak, Sapta Nirwandar.
Haya saja setiap kali ajang tersebut digelar, atlet nasional masih belum bisa menjuarai perlombaan. Tim nasional ditargetkan bisa mencapai posisi ke lima atau bahkan juara, namun pada kenyataanya, mereka hanya bisa masuk peringkat 9 dari 18 tim yang mendaftarkan diri. Selain itu, tim balap nasional Indonesia juga tidak bisa masuk 10 besar pembalap tercepat secara umum.
"Kami ingin timnas turun untuk bisa menunjukkan kalau kita mempunyai pebalap berkualitas. Tapi, dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, pembalap nasional malah kewalahan. Para pembalap justru terlihat lebih enjoy saat membela klub masing-masing. Mungkin bebannya berbeda. Inginnya ada pembalap lokal yang bisa bersaing sampai etape akhir," jelas Sapta.
Menurut rencana yang ada, ajang tersebut akan digelar pada bulan Oktober mendatang pada tanggal 3-11. Untuk saat ini, para atlet balap sepeda masih fokus pada kejuaraan SEA Games 2015.
"Saat ini kami masih fokus menghadapi SEA Games. Setelah SEA Games selesai kami akan godok lagi apakah akan menurunkan timnas atau bukan," tutup Sapta.