Usai Kekalahan Di US Open, Taylor Fritz Ganti Raket Tenis Dengan Ini
Berita Tenis: Petenis AS, Taylor Fritz mengungkapkan bahwa ia cukup sulit untuk mengatasi kekecewaan setelah kalah di final US Open musim 2024.
Petenis berusia 26 tahun saat ini dipertimbangkan sebagai salah satu petenis terbaik AS untuk kategori nomor tunggal.
Juara di Delray Beach musim 2024 memperlihatkan kelasnya baru-baru ini di final Grand Slam terakhir musim ini, di mana ia kalah dari petenis peringkat 1 dunia, Jannik Sinner dengan tiga set langsung. Dalam proses melakukan hal tersebut, ia menjadi petenis putra AS pertama yang melakoni final US Open dalam 18 musim terakhir.
Petenis putra AS terakhir yang melakukan hal tersebut sebelum petenis berusia 26 tahun adalah mantan petenis peringkat 1 dunia, Andy Roddick yang kalah di final US Open musim 2006 dari mantan petenis berkebangsaan Swiss, Roger Federer.
Akibat kekalahan tersebut, Fritz kini mengantongi 1-2 dalam head to head melawan petenis berkebangsaan Italia, Sinner. Dua pertemuan pertama mereka terjadi di Indian Wells dengan petenis AS memenangkan pertemuan mereka pada musim 2021 dan petenis peringkat 1 dunia membalasnya pada musim 2023.
Dalam sebuah wawancara, petenis peringkat 7 dunia memaparkan betapa sulit untuk mengatasi kekalahan pahit di final Grand Slam pertama dalam kariernya. Petenis kelahiran San Diego tersebut mengungkapkan bahwa ia menghabiskan sebagian besar harinya dengan bermain video game dan memakan makanan yang tidak sehat.
“Sejujurnya, saya mungkin merasa lebih buruk daripada yang saya harapkan jika anda mengatakan kepada saya bahwa saya akan melenggang ke final Grand Slam,” ungkap Fritz.
“Saya telah duduk di meja saya, bermain video game hampir selama 12 jam dalam satu hari, memakan makanan yang cukup tidak sehat. Sejujurnya, itu benar-benar kebiasaan yang menghancurkan ketika saya sendirian setelah sebuah turnamen.”
“Saat ini Florida sangat panas, benar-benar panas. Saya sampai pada titik di akhir latihan, di mana mengayunkan raket membuat saya benar-benar kehabisan energi. Seperti saya akan pingsan. Seperti yang saya katakan, saya telah berada di kamar saya dengan bermain video game selama 12 jam sehari, tetapi ketika saya berjalan keluar, dua blok, pergi ke Chipotle atau Starbucks di seberang jalan, ya saya telah melakukannya, saya benar-benar merasakan sedikit perbedaan.”
Artikel Tag: Tenis, US Open, Taylor Fritz, Jannik Sinner