Usai Kecelakaan, Mampukah Kento Momota Segera Kembali Ke Lapangan?
Berita Badminton : Pemain peringkat 1 dunia, Kento Momota telah melalui peristiwa traumatis, dan ini mungkin akan menjadi modal berharga untuk kembali lebih baik dari sebelumnya. Itulah pendapat psikolog olahraga profesional, Muhammad Deen, yang percaya bahwa tunggal putra Jepang itu adalah individu yang kekuatannya menjadi jelas melalui kesulitan.
Pada Senin (13/1) pagi, Momota yang berusia 25 tahun terlibat dalam tabrakan yang menewaskan sopir vannya, N Bavan saat dalam perjalanan ke Bandara Internasional Kuala Lumpur, hanya beberapa jam setelah ia merebut gelar di Malaysia Masters 2020.
Juara dunia dua kali itu menderita patah tulang sinus maksilaris kanan dan hidung, luka di bibirnya yang membutuhkan jahitan dan cedera wajah lainnya. Tiga penumpang lain termasuk pelatih Yu Hirayama, fisioterapis Morimoto Akifumi bersama dengan operator sistem Hawkeye, William Thomas, juga beruntung hanya mengalami cedera ringan.
Muhammad berpikir bahwa Momota dapat melakukan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) setelah insiden tersebut tetapi dia akan dapat mengatasinya berkat dukungan yang sangat baik yang dia terima dari tim.
“Beberapa individu dapat sangat terpengaruh ketika peristiwa traumatis semacam itu terjadi pada mereka. Ini dapat mengarah pada PTSD," kata orang Inggris itu, yang pernah bertugas di National Sports Institute (NSI) dari 2015 hingga 2018.
"Beberapa orang mungkin menjadi takut bepergian dengan mobil, mengalami kilas balik atau kesulitan tidur. Itu semua tergantung individu," ungkapnya.
"Adapun Momota, adalah hal yang baik bahwa Park Joo Bong (pelatih kepala Tim Nasional Jepang) dan ofisial tim lainnya ada untuknya di rumah sakit. Kehadiran mereka membuat seluruh dunia berbeda."
“Dua rekan senegaranya juga terluka. Mereka akan mengatasi ini bersama,” tambahnya.
Terlepas dari semua yang telah terjadi, Muhammad menunjukkan bahwa peristiwa traumatis memang memberikan peluang untuk pertumbuhan pasca-trauma.
"Dia akan bersyukur dan lebih menghargai hidupnya setelah selamat dari kecelakaan tanpa cedera. Dia bahkan bisa lebih bersemangat untuk memenangkan Olimpiade sekarang," katanya.
Beberapa atlet top dunia seperti bintang tenis Serena Williams dan Andy Murray juga telah menghadapi banyak kesulitan dan terus mencapai banyak hal.
"Ini bukan pertama kalinya Momota menghadapi kemunduran besar dalam karirnya," jelasnya.
Momota sebelumnya mendapatkan pukulan dengan larangan satu tahun atas kasus judi (yang merupakan tindak pidana di Jepang) tetapi bangkit kembali dengan kuat untuk menjadi pemain nomor 1 dunia dan meraih dua gelar juara dunia setelah itu.
Sejak kembali dari hukumannya pada Juli 2017, Momota telah meraih 184 kemenangan dalam 200 pertandingan dan mencapai 29 final dari 39 turnamen yang Ia jalani.
Tujuan Momota berikutnya jelas, yakni untuk memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo di kandang sendiri.
Artikel Tag: kento momota, Park Joo Bong, kecelakaan, olimpiade tokyo 2020