Usai jadi Juara, Marta Kostyuk Menolak Berjabat Tangan Dengan Petenis Rusia
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Ukraina, Marta Kostyuk telah memenangkan gelar turnamen WTA untuk kali pertama dalam kariernya di ATX Open, Austin, AS musim 2023.
Namun, petenis berkebangsaan Ukraina menolak berjabat tangan dengan lawannya setelah melakoni final ATX Open, Varvara Gracheva yang merupakan petenis berkebangsaan Rusia.
Petenis berusia 20 tahun pun mendedikasikan kemenangan tersebut bagi orang-orang Ukraina dan ia menepati janjinya bahwa ia tidak akan berjabat tangan dengan lawan manapun yang berasal dari Rusia maupun Belarusia, setelah ia menghindari kebiasaan pasca pertandingan, yakni berjabat tangan dengan lawan.
Sebelumnya, petenis berusia 20 tahun juga menolak berjabat tangan dengan mantan petenis peringkat 1 dunia asal Belarusia, Victoria Azarenka di US Open musim lalu dengan menyatakan bahwa hal tersebut bukan hal yang tepat untuk dilakukan.
“Berada di posisi seperti saya saat ini, sungguh sangat istimewa bisa memenangkan gelar ini,” seru Kostyuk setelah mengukuhkan diri menjadi juara ATX Open.
“Saya ingin mendedikasikan gelar ini kepada Ukraina dan semua orang yang tengah berjuang serta sekarat saat ini.”
Petenis berusia 20 tahun memasuki edisi perdana ATX Open dengan menghuni peringkat 52 dunia, termasuk mengalahkan petenis unggulan keempat, Danielle Rose Collins di semifinal, demi menjejakkan kaki di final turnamen WTA untuk kali pertama dalam kariernya setelah ia kalah di babak ketiga Australian Open awal musim ini.
Sementara petenis peringkat 88 dunia, Gracheva yang bermain di bawah naungan bendera netral akibat invasi Rusia terhadap Ukraina, juga menembus final turnamen WTA untuk kali pertama dalam kariernya.
Di partai puncak, kombinasi pelanggaran ganda di antara kedua petenis cukup tinggi setelah, yakni mencapai 14 pelanggaran ganda. Gracheva merebut keunggulan 5-3 di set kedua sebelum petenis berkebangsaan Ukraina menyamakan kedudukan dengan 5-5 dan akhirnya keluar sebagai juara.
Kemenangan tersebut mengantarkan Kostyuk menghuni peringkat 45 dunia.
Sementara itu, petenis berkebangsaan Rusia, Andrey Rublev menyerukan perdamaian pada pekan lalu ketika berkompetisi di Dubai. Ia menulis “Tolong tidak perang” di lensa kamera saat melakoni turnamen yang sama pada musim lalu, beberapa hari setelah Rusia mulai menginvasi Ukraina.
Satu musim setelah itu, Rublev menyatakan, “Anda tidak bisa bertindak seakan tidak terjadi apa-apa. Itu buruk. Sungguh tidak bisa dipercaya bahwa begitu banyak warga sipil yang menderita, sekarat. Satu-satunya hal yang saya harapkan adalah akan ada perdamaian di setiap negara.”
Artikel Tag: Tenis, ATX Open, Marta Kostyuk