Usai Insiden dengan Rossi, Legenda MotoGP Ini Justru Bela Marquez
Berita MotoGP: Menurut legenda MotoGP, Giacomo Agostini, Valentino Rossi “melebih-lebihkan” kritiknya terhadap Marc Marquez pada Grand Prix Argentina. Ia menganggap bahwa Rossi keliru dengan mengatakan pebalap Honda itu dengan sengaja menabraknya.
Berbicara kepada media setelah Marquez melakukan kontak dengannya di Sirkuit Termas de Rio Hondo dan menyebabkannya jatuh, ia menyalahkan aksi pebalap Honda tersebut yang sangat brutal dengan menabrak beberapa pebalap lain sebelum akhirnya menabrak dirinya.
Sedangkan Marquez menyangkal tuduhan Rossi dan ia menegaskan usahanya menyalip Rossi bukanlah tindakan yang gila, ia menyebut kontak tersebut terjadi karena murni kesalahannya.
Menanggapi perseteruan ini, juara dunia 15 kali Giacomo Agostini berbicara kepada Radio 24 Italia. Ia mengatakan bahwa Marquez tidak pantas mendapatkan hukuman tambahan atas insiden itu dan bahkan ia menyebut Rossi juga pernah melakukan kesalahan yang serupa dalam kariernya.
"Marquez telah melakukan kesalahan dan meminta maaf, kami berharap dia tidak akan melakukannya lagi, tetapi dia tidak boleh didiskualifikasi," kata Agostini. “Dia sudah dihukum dalam balapan tersebut.”
“Jika kita mendiskualifikasi pebalap setiap saat, maka kami tidak akan balapan [satu sama lain] lagi. Ini berlaku untuk semua orang: Saya pikir itu adalah [Andrea] Iannone yang menabrak [Andrea] Dovizioso dua tahun lalu, lalu dia [diberikan penalti tiga tempat], tetapi dengan cara ini tidak ada yang melakukannya lagi.
“Apa yang terjadi antara Marquez dan Rossi telah terjadi pada semua orang - itu terjadi pada saya, itu terjadi pada Rossi, bahkan pada balapan ini itu terjadi pada [Johann] Zarco, yang membuat [Dani] Pedrosa jatuh.” jelasnya.
Usai berakhirnya balapan, Marquez sempat meminta maaf kepada Rossi, namun pebalap Spanyol tersebut ditolak mentah-mentah oleh para kru Yamaha. Bahkan Rossi mengatakan permintaan maaf tersebut tidak tulus dan “hanyalah lelucon”.
Menanggapi hal ini, Agostini mengatakan bahwa Marquez seharusya menunggu hingga tensi suasana mulai menurun dan menunggu lebih lama untuk meminta maaf.
"Ini adalah saat-saat yang sulit, sesaat setelah menyelesaikan balapan ketika adrenalin masih 100 persen," katanya. “Mungkin [Marquez] lebih baik menunggu 20 menit kemudian, ketika kondisi lebih tenang.
"Tetapi jika dia tidak pergi [ke garasi Rossi], semua orang pasti akan mengkritiknya," pungkasnya.
Artikel Tag: MotoGP Argentina, MotoGP 2018, Sirkuit Termas de Rio Hondo, Valentino Rossi, Marc Marquez