Toto Wolff Beberkan Cara Jadi Pemimpin Mercedes

Berita F1: Toto Wolff dengan jujur ​​​​merinci bagaimana masa kecil yang traumatis membantu membentuknya menjadi pemimpin tim Mercedes F1 yang sukses.

Pria Austria berusia 52 tahun itu telah memelopori kesuksesan F1 Mercedes baru-baru ini, memimpin tim tersebut meraih delapan gelar juara dunia konstruktor dan tujuh gelar juara dunia pembalap yang belum pernah terjadi sebelumnya antara tahun 2014 dan 2021.

Namun, masa kecil yang sulit - termasuk kehilangan ayahnya setelah berjuang melawan kanker otak saat ia baru berusia 15 tahun dan kesulitan keuangan - berdampak besar pada kehidupan Wolff.

“Ini adalah masa kecil yang kacau, tetapi bukan karena kesalahan orang lain,” kata Toto Wolff secara terbuka kepada podcast High Performance.“Itu hanya keadaan. Ayah saya sakit parah karena kanker otak saat saya masih sangat muda, berusia enam atau tujuh tahun. Ia dioperasi berkali-kali hingga meninggal saat saya berusia 15 tahun."

“Jadi ayah saya tidak benar-benar hadir, tidak bisa hadir. Sebagai seorang anak laki-laki, Anda jatuh cinta dengan ayah Anda. Ia adalah pahlawan Anda. Maka Anda perlu memiliki saat-saat ketika Anda membenci ayah Anda, saat Anda benar-benar mampu memberontak."

“Saya tidak memiliki semua itu, hanya kemarahan. Pada saat yang sama ibu saya adalah seorang dokter dan dia mencoba bertahan hidup sendiri. Dan itulah sebabnya saya dan saudara perempuan saya hampir sepenuhnya mandiri dan perlu merawatnya."

“Tetapi saya benar-benar merasa damai dengan itu sekarang. Saya juga berkata kepada ibu saya, ‘Anda tidak bersalah dalam hal itu’, setiap orang hanya harus menjaga diri mereka sendiri," tambahnya.

Artikel Tag: Toto Wolff, Mercedes, f1