Toni Kroos: Piala Dunia Seharusnya Tidak Digelar di Qatar
Berita Sepak Bola: Toni Kroos menyuarakan keberatannya soal pagelaran Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar, setelah mendengar adanya kasus kemanusiaan dalam persiapan turnamen.
Gerakan boikot Qatar mulai disuarakan oleh negara-negara peserta kualifikasi Piala Dunia 2022. Norwegia adalah yang pertama dan kemudian disusul oleh Jerman.
Warta dari The Guardian mengatakan bahwa setidaknya 6.500 orang pekerja migran telah meninggal dunia di Negeri Teluk Persia tersebut sejak mereka dinobatkan sebagai tuan rumah turnamen Piala Dunia 2022 pada 11 tahun yang lalu.
Toni Kroos tidak ikut dalam kampanye Jerman di pekan lalu, karena ia menderita cedera dan harus dipulangkan secara prematur ke Real Madrid, namun menekankan bahwa fakta ini tidak bisa dibenarkan.
"Saya pikir itu adalah hal yang salah untuk memberikan status tuan rumah turnamen ini [kepada Qatar]," kata Kroos dalam sebuah podcast yang dimiliki oleh saudara laki-lakinya, Felix, Einfach mal Luppen.
"Para pekerja imigran ditekan selama berhari-hari tanpa istirahat di bawah terik matahari bersuhu 50 derajat, mereka menderita karena kekurangan nutrisi, tanpa meminum air, dan bekerja pada suhu yang gila. Semua ini adalah hal-hal yang tidak bisa diterima."
Kendati demikian, Kroos berpendapat bahwa untuk sekadar memboikot saja tidak akan menyelesaikan masalah.
"Akankah boikot akan memberikan perbaikan kepada lingkungan kerja? Saya kira tidak. Sepak bola selalu membangkitkan perhatian luar biasa. Entah sebelum turnamen atau selama turnamen."
Artikel Tag: Toni Kroos, Piala Dunia 2022, Qatar, Jerman