Thiago Motta dan Juventus Berpisah, Statistik Buruk di Balik Pemecatannya

Berita Liga Italia: Thiago Motta hanya mengalami delapan kekalahan selama menangani Juventus, tetapi catatan statistiknya menunjukkan bahwa ia memiliki persentase kemenangan terburuk ketiga dalam hampir satu abad sejarah klub.

Juve secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk memecat Thiago Motta dan menunjuk Igor Tudor sebagai pelatih sementara hingga akhir musim. Pelatih berusia 42 tahun itu mengakhiri masa jabatannya di Allianz Stadium setelah mencatatkan 18 kemenangan, 16 hasil seri, dan 8 kekalahan di semua kompetisi.

Meskipun hanya kalah delapan kali — tiga di Serie A, tiga di Liga Champions, serta masing-masing satu di Coppa Italia dan Supercoppa Italiana — masalah utama dalam kepemimpinan Motta adalah rendahnya jumlah kemenangan yang ia raih.

Dalam 42 pertandingan resmi, Juventus di bawah Motta hanya mencatatkan persentase kemenangan sebesar 43 persen. Rinciannya, dari 29 laga Serie A, mereka hanya menang 13 kali. Di Liga Champions, dari 10 pertandingan, mereka menang 4 kali. Sementara itu, di Coppa Italia, mereka hanya meraih 1 kemenangan dalam dua pertandingan.

Menurut data dari Opta, dari semua pelatih yang telah menangani Juventus dalam setidaknya 40 pertandingan sejak musim 1929-30, hanya dua yang memiliki persentase kemenangan lebih buruk daripada Motta. Mereka adalah Gigi Delneri dengan 40 persen kemenangan (20 dari 50 pertandingan) dan Sandro Puppo dengan 24 persen (15 dari 62 pertandingan).

Statistik inilah yang tampaknya menjadi salah satu faktor utama di balik keputusan Juventus untuk mengganti Motta dengan Igor Tudor. Dengan sisa musim yang masih berjalan, Bianconeri berharap Tudor dapat membawa tim kembali ke jalur kemenangan dan mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.

Artikel Tag: Thiago Motta, Serie A, Juventus