Kanal

Terlalu Fokus pada Newcastle, Eddie Howe Merasa Bukan Ayah yang Baik

Penulis: Fery Andriyansyah
11 Okt 2024, 11:15 WIB

Manajer Newcastle United, Eddie Howe. (Foto: Serena Taylor/Getty Images)

Berita Liga Inggris: Manajer Newcastle United, Eddie Howe, mengungkapkan bahwa ia kerap merasa bersalah sebagai seorang ayah karena dedikasinya yang besar dalam mengelola tim berjuluk The Magpies.

Eddie Howe, yang memiliki tiga anak laki-laki, termasuk dua putra tertuanya, Harry dan Rocky, mengakui bahwa pekerjaan sebagai manajer Newcastle United sangat menyita waktu, membuatnya harus memaksimalkan waktu kebersamaan dengan keluarganya.

Howe biasanya meninggalkan rumah pada pukul 6 pagi dan menjalani 11 jam kerja yang mencakup latihan pemain serta perencanaan pertandingan. Meskipun memiliki pekerjaan yang terlihat menarik sebagai manajer tim besar, ia merasa anak-anaknya tidak selalu mendapatkan manfaat dari posisi "keren" tersebut, terutama karena tekanan besar yang dihadapi dalam menjalankan tim.

Dalam wawancara dengan podcast Adopted Geordies bersama BetMGM, Howe menyatakan, “Saya sering merasakan perasaan bersalah itu. Segala sesuatu dalam hidup adalah tentang keseimbangan, dan situasinya unik bagi setiap orang. Memiliki istri yang pengertian, seperti Vicky, yang bisa saya percayai untuk menjaga anak-anak ketika saya tidak ada, sangat penting."

Dia juga menambahkan, “Saya berusaha untuk memaksimalkan waktu saya dengan mereka dan berusaha hadir saat berada di rumah. Meskipun saya tidak selalu bisa 100 persen hadir, karena selalu ada sesuatu yang perlu diperbaiki atau dikhawatirkan, saya mencoba menjadi ayah yang baik. Namun, di kepala saya selalu ada pikiran untuk menyelesaikan urusan pekerjaan.”

Howe menekankan pentingnya memiliki waktu untuk "switch off" atau mematikan mode kerja, agar dapat fokus pada keluarganya. “Jika saya tidak melakukannya, saya akan bekerja setiap saat saya bangun. Jadi mengatakan 'tidak, sekarang saya harus berinvestasi untuk anak-anak saya' sangat penting,” tambahnya.

Meskipun pekerjaan sebagai manajer sepak bola tampak glamor, Howe menjelaskan bahwa anak-anaknya tidak selalu merasakan "keistimewaan" tersebut. “Mereka melihat tekanan, saya bekerja di depan laptop, dan sering kali saya harus jauh dari rumah. Saya melatih mereka di taman dengan kerucut dan manekin, tetapi mereka berkata, 'Ayah, ayo kita main saja!'” katanya sambil tersenyum.

Howe juga berbicara tentang ambisinya untuk meninggalkan warisan abadi di Newcastle. Ia ingin timnya diingat selama 30 tahun mendatang. “Kami sangat serius dalam menciptakan kenangan dan membentuk tim yang bisa diidentifikasi dan dibanggakan oleh para pendukung. Setiap kali kami bermain, kami ingin bermain sampai akhir dan dengan cara yang diinginkan oleh para pendukung Newcastle,” jelas Howe.

Howe melanjutkan, “Kami ingin orang-orang berbicara tentang tim ini dalam 20 atau 30 tahun mendatang. Identitas kami tidak berubah, kami di sini untuk menghibur dan menyerang. Kami ingin menjadi tim yang agresif dan fisik di seluruh lapangan.”

Artikel Tag: Eddie Howe, Newcastle United

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru