Terinspirasi Rafael Nadal, Iga Swiatek Juarai Madrid Open
Berita Tenis: Iga Swiatek menyatakan kemenangan yang diperjuangkan cukup keras di final Madrid Open sebagian di antaranya terinspirasi oleh Rafael Nadal dan kekuatan mental sang petenis.
Petenis peringkat 1 dunia bertahan melalui laga maraton melawan Aryna Sabalenka sebelum menang dengan tiga set setelah bertanding selama lebih dari 3 jam di final Madrid Open musim 2024. Selama laga menegangkan yang berlangsung naik turun, petenis peringkat 1 dunia berjuang dari kedudukan 1/3 di babak tiebreak set ketiga sebelum mengamankan tiga peluang match point dan akhirnya keluar sebagai juara.
“Saya merasa benar-benar bangga dengan diri saya sendiri dan benar-benar gembira ketika anda melakoni pertandingan seperti itu dan ketika anda harus berjuang melalui beberapa hal, hal itu membuat semuanya semakin baik. Jadi, saya merasa benar-benar bangga dengan diri saya sendiri,” seru Swiatek.
“Saya pikir itu final paling intens dan gila yang pernah saya lakoni.”
Petenis berusia 22 tahun sejauh ini telah mengantongi 20 gelar, pencapaian yang membuat dirinya menjadi petenis termuda yang menorehkan pencapaian tersebut sejak Caroline Wozniacki pada musim 2012. Ia juga menjadi petenis termuda yang memenangkan delapan gelar atau lebih di turnamen clay-court sejak Arantxa Sanchez Vicario pada musim 1994.
Merefleksi kemenangan teranyar, petenis berkebangsaan Polandia memberikan pujian kepada Rafael Nadal yang membantu menginspirasi dirinya untuk bangkit. Ia merujuk pada kemenangan petenis berkebangsaan Spanyol di Australian Open atas Daniil Medvedev, di mana petenis berkebangsaan Spanyol bangkit setelah kecolongan dua set pertama sebelum memenangkan gelar Grand Slam tersebut dua musim lalu.
“Saya terkejut bahwa di set ketiga saya mersa berada dalam kondisi terbaik secara mental,” sambung Swiatek. “Satu hal yang melintas dalam benak saya adalah saya pikir Rafa melakoni beberapa pertandingan seperti itu.”
“Saya ingat tepatnya ketika ia bertanding melawan Medvedev di Australian Open (final musim 2022) dan semuanya tampak tepat baginya. Ia juga sedikit kewalahan saat itu, ia tertekan, dan saya pikir ia juga stres. Hal itu seperti memberi saya harapan bahwa mungkin saya juga akan seperti itu, bahkan setelah 2 jam.”
Madrid Open menjadi satu-satunya turnamen clay-court bergengsi yang sebelumnya belum pernah Swiatek menangkan, setelah ia memenangkan French Open sebanyak tiga kali dan Italian Open sebanyak dua kali.
Artikel Tag: Tenis, Madrid Open, Iga Swiatek, Rafael Nadal