Kanal

Taylor Fritz Kantongi Sejumlah Tonggak Bersejarah Bagi Dunia Tenis AS

Penulis: Dian Megane
17 Nov 2024, 20:46 WIB

Taylor Fritz di Turin musim 2024

Berita Tenis: Untuk menemukan petenis AS di final ATP Finals, para penggemar harus kembali ke musim 2006 ketika James Blake kalah dari Roger Federer, tetapi Taylor Fritz mengubah sejarah.

18 musim sejak pencapaian Blake, petenis berusia 27 tahun memiliki peluang untuk mengembalikan kejayaan AS. Ia mengalahkan Alexander Zverev di semifinal ATP Finals, Turin musim 2024 yang berlangsung ketat.

Petenis AS lain yang pernah melakoni final ATP Finals adalah Andre Agassi pada musim 2003 yang juga harus berakhir dengan kekalahan di tangan maestro tenis Swiss, Federer. Untuk menemukan petenis AS yang sukses di turnamen akhir musim, maka para penggemar harus mundur 25 musim dan kembali pada musim 1999 ketika Pete Sampras mengandaskan rekan senegaranya, Agassi yang kala itu digelar di Hannover.

Musim ini, petenis berusia 27 tahun akan mencoba menghadapi tantangan yang sama di partai puncak, tetapi tugas yang sama sekali tidak mudah baginya karena ia akan berduel melawan petenis peringkat 1 dunia, Jannik Sinner yang musim ini tampak tidak terhentikan.

Hasil musim ini akan mengantarkan petenis berusia 27 tahun menghuni peringkat terbaik dalam kariernya sampai saat ini, peringkat 4 dunia dan ia dipastikan akan mengakhiri musim ini sebagai petenis peringkat 4 dunia, melampaui Daniil Medvedev dan berada di belakang Sinner, Alexander Zverev, dan Carlos Alcaraz.

Rekor lain yang petenis AS pecahkan musim ini adalah melakoni final Grand Slam untuk kali pertama dalam kariernya di US Open. Ia juga menjadi petenis putra AS pertama yang lolos ke final US Open dan ATP Finals pada musim yang sama sejak Agassi menorehkan pencapaian tersebut pada musim 1999.

Jelang partai puncak, juara di Delray Beach musim ini menyatakan bagaimana final tersebut akan berbeda dengan final US Open, di mana ia kalah dari Sinner.

“Saya pikir kuncinya adalah memainkan poin-poin penting dengan baik. Saya menemukan pukulan apik dan servis memukau di momen-momen penentu dalam pertandingan. Saya selalu yakin bahwa saya adalah salah satu petenis terbaik, tidak hanya untuk hasil, tetapi untuk perasaan yang saya rasakan ketika saya bermain. Saya merasa saya telah membuat peningkatan besar terhadap permainan saya dalam beberapa pekan terakhir,” jelas Fritz.

Terkait kemenangan atas Zverev, Fritz menambahkan, “Selain pertemuan di Laver Cup, semua pertandingan yang kami lakoni bisa memiliki hasil akhir yang berbeda jika beberapa poin berakhir secara berbeda. Baik kali ini maupun di US Open, saya merasa bahwa saya bisa memberikan pengaruh dalam momen-momen krusial.”

Ia lalu menyatakan bahwa kondisi di Turin sangat berbeda dengan kondisi di New York, di mana ia hanya berusaha bertahan dengan servis, memenangkan poin dengan menembakkan winner, atau menunggu kesalahannya sendiri.

“Saya tidak merasakannya selama melakoni fase grup di sini. Saya merasa jauh lebih nyaman dari area baseline. Saya mendapatkan peluang di kedua set. Ia juga dan ia memanfaatkannya. Ia memainkan poin-poin krusial dengan lebih baik daripada sayaa. Saya merasa bahwa pertandingan itu lebih seimbang. Ia petenis terbaik dunia,” tukas Fritz.

Artikel Tag: Tenis, ATP Finals, Taylor Fritz, alexander zverev, Jannik Sinner

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru