Tak Ada Obat, Carolina Marin Akan Comeback Meski Sudah 3 Kali Cedera ACL
Berita Badminton : Terpuruk namun belum tersingkir. Bintang tunggal putri asal Spanyol Carolina Marin belum menyerah pada karier bulu tangkisnya.
Waktu bermain Carolina Marin sempat diragukan setelah ia mengalami cedera ligamen anterior cruciatum (ACL) ketiganya pada semifinal Olimpiade Paris melawan He Bingjiao dari Tiongkok pada bulan Agustus.
Meski begitu, atlet berusia 31 tahun itu tidak menyerah dan termotivasi untuk kembali lagi tepat waktu untuk Kejuaraan Eropa 2026, yang akan diadakan di negara asalnya.
Marin sebelumnya kembali dari cedera ACL pada tahun 2019 dan 2021 dan kembalinya dia ke lapangan akan benar-benar luar biasa.
"Ketika lutut saya patah untuk ketiga kalinya, saya yakin akan pensiun. Namun setelah banyak berpikir, saya menyadari bahwa saya akan kecewa jika terpaksa pensiun karena cedera," kata Marin dalam wawancara dengan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
"Saya tidak ingin (Euro) menjadi obsesi, tetapi itu adalah target besar di masa depan. Saya akan senang berkompetisi di sana, di rumah (negara) saya dan dengan semua teman saya."
Carolina Marin mengatakan bahwa dia tidak akan terburu-buru dalam comeback-nya.
"Tidak perlu terburu-buru, tetapi rehabilitasi ini berlangsung tanpa henti. Yang penting adalah membangun otot terlebih dahulu," kata Marin.
“Saya melangkah selangkah demi selangkah; saya ingin pensiun di lapangan, tetapi saya tidak terburu-buru.”
Marin membanggakan rekam jejak gelar yang hebat, setelah berhasil meraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan tiga gelar juara dunia pada tahun 2014, 2015, dan 2018.
Pemain Spanyol itu juga telah memenangkan Kejuaraan Eropa tujuh kali berturut-turut sejak 2014.
Dalam ajang World Tour dan SuperSeries, Marin telah berdiri di podium tertinggi sebanyak 16 kali termasuk dua kali di ajang bergengsi All England pada tahun 2015 dan pada bulan Maret tahun ini.
Artikel Tag: carolina marin, Spanyol