Susah Payah Selama 3 Jam, Cori Gauff Angkat Trofi Kemenangan Di Riyadh
Berita Tenis: Pertandingan berlangsung sengit, tetapi Cori Gauff berhasil bangkit dengan luar biasa di WTA Finals, Riyadh musim 2024, sehingga ia mengklaim gelar turnamen akhir musim.
Petenis unggulan ketiga berjuang habis-habisan demi menaklukkan petenis unggulan ketujuh, Zheng Qinwen dengan 3-6, 6-4, 7-6 di partai puncak WTA Finals yang berlangsung selama 3 jam 4 menit, sehingga ia berhak mengklaim gelar nomor tunggal kesembilan dalam kariernya. Final tersebut menjadi final turnamen akhir musim terpanjang sejak turnamen tersebut diperkenalkan pada musim 2008.
“Hanya tetap gigih, berjuang demi setiap poin,” aku Gauff. “Saya tahu saya hanya terpaut beberapa poin dari kekalahan, tetapi, saya hanya berusaha bertahan dan saya merasa benar-benar bangga dengan diri saya sendiri.”
Di final turnamen WTA ketiga secara beruntun yang ia lakoni, petenis AS harus mengatasi serangkaian kemunduran demi memetik kemenangan atas petenis berkebangsaan Cina, Zheng. Petenis AS harus bangkit setelah tertinggal dengan peluang break di set kedua dan ia juga dua kali tertinggal dengan peluang break di set ketiga, di mana petenis unggulan ketujuh berpeluang memenangkan pertandingan pada kedudukan 5-4.
Mengingat perjalanan memenangkan gelar US Open musim 2023, di mana ia harus berjuang setelah tertinggal dengan satu set di tiga pertandingan, petenis unggulan ketiga menggunakan kegigihannya untuk membalikkan keadaan melawan Zheng.
“Di akhir pertandingan, ketika saya menjatuhkan diri ke atas lapangan, saya tidak berpikir saya akan melakukannya,” sambung Gauff. “Saya seperti berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya hanya akan melakukannya di Grand Slam. Tetapi sejujurnya, cara pertandingan itu berlangsung, saya berpikir, ‘Saya hanya merasa lelah, saya hanya ingin berbaring di atas lapangan’.”
Kini, petenis unggulan ketiga sakan membawa hadiah uang sebesar 4.805.000 juta dolar AS untuk pekan yang ia habiskan di Riyadh – hadiah uang terbesar di turnamen WTA. Ia juga mengakhiri musim ini dengan menghuni peringkat 3 dunia untuk kali kedua secara beruntun.
Gauff mengakhiri kebangkitan menuju akhir musim dengan kemenangan memukau di WTA Finals. Setelah kalah di babak 16 besar US Open, ia bangkit dan memenangkan 12 dari 14 pertandingan terakhir yang ia lakoni.
Zheng juga menyelesaikan musim ini dengan menakjubkan. Sejak Wimbledon, juara Olimpiade di Paris, ia telah mencatatkan 31-6, mengungguli petenis putri lain pada periode tersebut.
Dengan petenis berusia 20 tahun, Gauff dan petenis berusia 22 tahun, Zheng berhadapan di final, Riyadh menjadi saksi dari usia gabungan termuda dari para finalis di partai puncak WTA Finals sejak Maria Sharapova mengalahkan Serena Williams di final musim 2004. Sementara petenis AS kini menjadi juara turnamen akhir musim termuda sejak Sharapova memenangkannya 20 musim lalu.
Artikel Tag: Tenis, WTA Finals, Cori Gauff, Zheng Qinwen