Sudah Berusia Senja, Alpine Ragu Beri Kontrak Jangka Panjang untuk Alonso
Berita F1: Bos Alpine, Otmar Szafnauer, mengakui timnya lebih memprioritaskan pebalap berusia muda sebab faktor usia terbukti berpengaruh besar pada performa.
Alpine akhirnya gagal mencapai kesepakatan baru dengan Fernando Alonso. Pria asal Spanyol itu lebih memilih untuk bergabung dengan Aston Martin dengan kontrak dua musim.
Salah satu penyebabnya adalah negosiasi yang alot antara kedua belah pihak. Alonso meminta kontrak untuk dua tahun kedepan, tapi Alpine hanya mampu memberikan kontrak semusim.
Itu terjadi karena pabrikan asal Prancis tersebut memiliki banyak talenta muda dari akademi Renault yang siap diturunkan ke Formula 1. Bahkan Alonso kabarnya sudah diproyeksikan untuk berkompetisi di World Endurance Championship pada 2023.
Berkaca pada apa yang siap ditawarkan timnya kepada Fernando Alonso, bos Alpine, Otmar Szafnauer menegaskan bahwa faktor usia tidak dapat diabaikan.
“Sulit untuk memprediksi masa depan. Seperti yang saya selalu katakan, jika saya bisa memprediksi masa depan, saya tidak akan berada di sini. Saya akan berada di Vegas,” ucapnya dikutip dari Motorsport.com.
“Kami menawarkan kesepakatan satu tahun dengan opsi tambahan satu musim. kami berdiskusi dengan Fernando, jika tahun depan, Anda tampil di level yang sama, tentu saja kami akan memperpanjang kontrak Anda. Itu bisa terus berlanjut,” imbuhnya.
“Tapi saya pikir dia menginginkan lebih banyak kepastian, terlepas dari kinerja. Saya ingin tinggal lebih lama. Saya pikir itu adalah inti dari berjalan satu tahun dengan tambahan satu tahun sebagai lawan dari dua plus satu atau tiga plus satu atau tiga tahun,” ia menjelaskan.
Otmar Szafnauer lalu mengambil contoh dari apa yang dialami Michael Schumacher. Menjelang pensiun dari Formula 1, pria asal Jerman itu tidak bisa memperlihatkan performa seperti saat memulai debutnya di kelas utama.
“Ada saatnya di mana sesuatu terjadi secara fisiologis pada seorang pebalap, dan Anda tidak memiliki kemampuan yang sama seperti ketika Anda masih muda,” katanya.
“Saya pikir itu terjadi pada Michael. Saya kira adil untuk mengatakan bahwa Michael Schumacher pada usia 42 bukanlah pebalap yang sama seperti saat dia berusia 32 atau 35 tahun. Itu juga terjadi pada olahragawan lainnya,” imbuhnya.
“Untuk pemain kriket, ini bukan olahraga yang berat secara fisik. Ini semua tentang koordinasi mata-tangan, menggerakkan bet ke milimeter yang tepat.”
“Tapi setelah berusia 32, 33 atau 34 tahun, pemukul terbaik di dunia tidak bisa melakukannya lagi. Itu karena sesuatu terjadi pada mereka. Itu juga terjadi pada pebalap mobil.”
“Kami mendukung, pastinya. Jika Anda tampil di level tinggi, pasti kami akan mempertahankan Anda. Tapi mari kita lakukan satu tahun pada satu waktu dan saya pikir dia menginginkan durasi yang lebih lama,” tegas Szafnauer.
Artikel Tag: Alpine, F1 2022, aston martin, Fernando Alonso