Stefanos Tsitsipas Gandakan Target Utama Untuk Musim 2024
Berita Tenis: Stefanos Tsitsipas telah menggandakan targetnya pada musim 2024, yaitu memenangkan gelar Grand Slam dan medali Olimpiade serta menekankan bahwa ia ingin bermain bersama adiknya, Petros di ajang olahraga bergengsi tersebut.
Petenis berkebangsaan Yunani juga mengekspresikan berapa penting ayah sekaligus pelatihnya, Apostolos terhadap kariernya dengan menegaskan bahwa sebagian identitasnya sebagai petenis menghilang ketika ia tanpa sang ayah.
Ia kalah dari Taylor Fritz di babak keempat Australian Open musim 2024, kekalahan terawalnya di Grand Slam tersebut sejak musim 2020. Sampai saat ini, ia telah melenggang ke dua final Grand Slam yang berakhir dengan kekalahan dari Novak Djokovic di French Open musim 2021 dan Australian Open musim 2023.
Pada penampilan satu-satunya di ajang olahraga empat tahun sekali, petenis berusia 25 tahun kalah dari Ugo Humbert dengan tiga set di babak 16 besar ketika ajang olahraga bergengsi tersebut digelar di Tokyo tahun 2021 yang seharusnya digelar pada tahun 2020 sebelum diundur karena pandemi COVID-19.
Olimpiade tahun 2024 akan digelar di Roland Garros, venue dari French Open dengan lapangan merah yang lambat tanpa diragukan adalah lapangan terbaik bagi sang petenis.
“Target saya musim ini adalah memenangkan gelar Grand Slam dan medali Olimpiade. Itu berarti banyak bagi saya. Berkompetisi bersama saudara saya, Petros di Olimpiade Paris adalah salah satu mimpi dalam hidup saya,” ungkap Tsitsipas.
Tentang ide tersebut, Petros menuturkan, “Hal yang membuat kami sangat kuat bersama-sama, sebagai pasangan, adalah bahwa Stefanos adalah atlet super dan bagi saya, saya adalah petenis yang memiliki visi yang sangat baik di lapangan.”
Ia juga mendiskusikan tentang peran sang ayah, Apostolos sebagai pelatihnya, sesuatu yang telah dikritisi oleh sejumlah analis dan pemerhati.
“Ayah saya dan saya selalu mendapati tenis sebagai elemen yang sama, itu adalah sesuatu bagi kami yang selalu kami bagi. Ketika ia tidak bersama saya, saya merasa satu bagian dari identitas saya sebagai seorang petenis menghilang,” tambah Tsitsipas.
“Dalam kesempatan yang berbeda di masa lalu, ia bersama saya dan saya merasa ia seperti setengah dari petenis. Kadang-kadang saya tidak berbicara terlalu baik dengannya, tetapi ia adalah satu-satunya orang yang memahami saya dan itu bagian dari pekerjaan. Hal yang positif adalah kami bisa memisahkan peran sebagai ayah dengan peran sebagai pelatih.”
Artikel Tag: Tenis, australian open, olimpiade, Stefanos Tsitsipas