Kanal

Sorak-Sorai Masyarakat Taiwan Rayakan Kemenangan Lee/Wang Atas China Diatas Ketegangan Politik

Penulis: Yusuf Efendi
05 Agu 2024, 18:15 WIB

Lee Yang-Wang Chi Lin-Liang Weikeng-Wang Chang/[Foto:AFP]

Berita Badminton : Masyarakat di seluruh Taiwan pada hari Minggu merayakan kemenangan medali emas bulu tangkis ganda putra mereka atas lawan dari China yang memicu kegembiraan sekaligus mengungkap perpecahan geopolitik yang lebih dalam antara kedua belah pihak.

Wang Chi Lin dan Lee Yang, juara bertahan Olimpiade Tokyo 2021, memenangkan tiga pertandingan menegangkan melawan Liang Weikeng dan Wang Chang dari China.

Di berbagai kota, dari rumah Wang di ibu kota Taipei hingga Kaohsiung bagian selatan, dan kampung halaman Lee di Pulau Kinmen di lepas pantai China, layar publik dipasang yang memikat ribuan penggemar.

Banyak yang ingin melihat pulau itu memenangkan medali emas pertamanya di Olimpiade Paris melawan raksasa olahraga China yang telah memenangkan 19 medali emas.

Lebih dari 1.000 penonton memadati aula stasiun kereta api utama Taipei, bersorak dan bertepuk tangan atas setiap poin yang diraih oleh duo tuan rumah, dan terdiam saat kehilangan poin.

Beberapa melambaikan bendera dan meneriakkan "Dukung Taiwan!"

Seperti halnya Olimpiade sebelumnya, status internasional Taiwan menjadi sorotan mengingat sengketa kedaulatannya yang sudah berlangsung lama dengan China.

Pulau ini bersaing sebagai 'China Taipei' dan bukan sebagai Taiwan, untuk menghindari keberatan dari China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya.

"Kami ingin mengalahkan China karena situasi politiknya," kata Irene Lai, seorang pekerja kantoran berusia 27 tahun yang sedang menonton bersama pacarnya di dekat bagian belakang stasiun Taipei yang penuh sesak.

Sebelum final, sejumlah pendukung yang tiba di lokasi pertandingan di Paris dipaksa untuk menghapus lukisan wajah bendera, sementara spanduk lainnya disita saat staf keamanan menegakkan aturan Olimpiade terkait pesan politik.

Aturan Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang bendera atau tanda yang memuat pesan politik atau mendukung negara yang tidak berpartisipasi di Olimpiade.

"Ini adalah kesempatan untuk membuktikan kekuatan Taiwan dan menegaskan status internasional kami ... Di setiap bidang, Tiongkok menekan kami, kami bahkan tidak dapat menggunakan nama asli kami di Olimpiade dan disebut Tionghoa Taipei. Jadi, para pemain kami membantu kami agar diakui," Lai, sang pendukung, menambahkan.

Artikel Tag: Lee Yang, Wang Chi Lin, Taiwan, Olimpiade Paris 2024

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru