Kanal

Sor Rungvisai KO Chocolatito Dalam Duel Ulang, Inoue Menang TKO Atas Nieves

Penulis: Hanif Rusli
11 Sep 2017, 21:39 WIB

Sor Rungvisai merayakan kemenangannya atas Roman Gonzalez dengan tarian ala Muay Thai

Berita Tinju: Di duel pertama, Srisaket Sor Rungvisai menang angka ‘kontroversial’ atas Roman Gonzalez. Tapi di pertarungan ulang, pada Sabtu (9/9) lalu, petinju asal Thailand itu membungkam suara-suara yang meragukannya, dengan menang KO atas eks raja ‘pound-for-pound’ tersebut di Carson, California.

Sor Rungvisai tercatat dua kali menjatuhkan ‘Chocolatito’ sebelum dinyatakan menang KO di ronde keempat saat waktu masih tersisa 1:18. Dia pun berhasil mempertahankan gelar terbang super WBC, sekaligus menasbihkan statusnya sebagai petinju top sejati di kelas 115 pound.

Sejak awal Gonzalez (46-2, 38 KO) terlihat tak yakin dalam duelnya melawan Sor Rungvisai. Petinju asal Nikaragua itu terang-terangan dan agresif mengajukan komplain kepada wasit karena Srisaket (44-4-1, 40 KO) merangsek maju dengan menyerudukkan kepalanya.

Gonzalez tak nampak seperti sosoknya yang dulu dan malah terlihat seperti Gonzalez tua. Sor Rungvisai tidak pernah melangkah mundur, bahkan ketika Goznalez mendaratkan pukulan yang solid, dan terus membalasnya dengan pukulan sama kerasnya.

Pada akhirnya, ukuran tubuh dan kekuatan Sor Rungvisai terlalu dominan bagi Gonzalez. Pertarungan pun berakhir begitu Gonzalez secara brutal di-KO, yang kemungkinan juga mengakhiri karier petinju 30 tahun tersebut sebagai petinju papan atas dunia.

“Saya bertarung untuk Thailand, dan kepada Thailand saya mempersembahkan kemenangan ini,” kata Sor Rungvisai melalui penerjemah. “Untuk pertarungan pertama, saya hanya berlatih dua bulan. Tapi untuk duel ini, saya berlatih empat bulan. Saya tahu saya akan meng-KO dia.”

Gonzalez, yang langsung dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan jaga-jaga usai pertarungan, dijatuhkan pertama kali oleh pukulan kanan keras di ronde empat dan tak lama berselang, dia jatuh tergeletak tak bergerak, lagi-lagi oleh pukulan kanan yang dilontarkan Sor Rungvisai.

Di pertemuan pertama, Sor Rungvisai menjatuhkan Gonzalez di ronde pertama dan menang angka mutlak setelah ketiga hakim memberikan skor 114-112, 114-112 dan 113-113. Gonzalez mengalami luka sobek parah akibat dua benturan kepala dan bersimbah darah sepanjang pertarungan.

Di duel ulang ini, pertarungannya tidak sampai menginjak 12 ronde seperti yang pertama. “Kami beradu pukulan, tapi pukulannya lebih keras dan mendarat lebih keras,” kata Gonzalez yang dibayar $600 ribu, sementara Sor Rungvisai $170 ribu. “Saya amat kesakitan ketika jatuh kedua kalinya. Tapi saya akan baik-baik saja.”

Namun, di usia 30 tahun dan kalah dua kali beruntun, serta terlibat dalam duel-duel yang diwarnai jual-beli pukulan mengerikan, masa-masa terbaik Gonzalez sepertinya sudah berlaly. Dia menjadi juara dunia di empat kelas, dari terbang mini sampai bantam yunior dan menjadi ‘pound-for-pound’ no. 1.

Gozalez – murid penghuni hall of Fame dan pelatih legendaris Alexis Arguello – terbilang memiliki ukuran tubuh tidak ideal untuk kelas 115 pound. Itu, plus usianya yang terbilang tua, membuatnya sulit bisa bersaing di divisi ini. Meski begitu promotor Tom Loeffler menilai Gonzalez masih punya masa depan.

Sor Rungvisai sendiri sudah mulai menatap calon lawannya di masa depan. Bisa Juan Francisco Estrada yang menjadi penantang wajib setelah menang angka tipis atas Carlos Cuadras dalam partai tambahan. Atau petinju Jepang Naoya Inoue yang mempertahankan gelar terbang super WBO dengan kemenangan TKO di ronde keenam atas petinju Nikaragua lainnya, Antonio Nieves, juga dalam partai tambahan.

“Saya akan bertarung melawan siapapun. Saya tak takut dengan siapa pun. Saya akan melawan siapapun,” kata Sor Rungvisai, 30 tahun.

 

Artikel Tag: srisaket sor rungvisai, Roman Gonzalez, juan francisco estrada, naoya inoue, Tinju

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru