Simona Halep Tolak Sebut Nama Iga Swiatek Saat Kecam Penanganan Doping
Berita Tenis: Simona Halep menolak menggunakan nama Iga Swiatek ketika menegaskan kembali klaimnya bahwa kasus doping petenis berkebangsaan Polandia ditangani secara berbeda dibandingkan kasusnya sendiri.
Petenis berkebangsaan Rumania dijatuhi larangan bertanding selama empat musim dari dunia tenis pada bulan September musim lalu setelah dinyatakan positif menggunakan substansi terlarang, Roxadustat di US Open musim 2022.
Pada bulan Maret musim ini, hukumgan tersebut dikurangi menjadi sembilan bulan setelah ia mengajukan banding kepada CAS. Hal tersebut mengizinkannya bermain tenis lagi dengan lebih cepat setelah ia sudah menjalani hukuman tersebut lebih dari sembilan bulan, tepatnya sejak Agustus 2022.
Beberapa waktu lalu, diumumkan bahwa Swiatek dinyatakan positif menggunakan substansi terlarang, trimetazidine pada bulan Agustus musim ini. ITIA pun mengumumkan bahwa ia menerima larangan bertanding selama 1 bulan karena ia dianggap tidak melakukan “kesalahan atau kelalaian yang signifikan”.
Petenis berkebangsaan Polandia pun diskors sementara dari 12 September sampai 4 Oktober, yang berarti ia telah menjalani 22 hari masa larangan bertanding pada hari berita tersebut mencuat. Oleh karena itu, ia bisa kembali berkompetisi di dua turnamen selanjutnya, yaitu United Cup dan Australian Open.
Kasus Swiatek muncul setelah Jannik Sinner terhindar dari larangan bertanding setelah gagal dalam dua tes pada bulan Maret musim ini akibat munculnya substansi terlarang, clostebol dalam tesnya.
Sidang independen menerima penjelasan Sinner bahwa substansi tersebut memasuki tubuhnya ketika ia menerima pijitan dari mantan fisio yang menggunakan semprotan yang menggandung steroid untuk merawat sayatan pada jarinya.
Dalam wawancara dengan Telegraph Sport, petenis berkebangsaan Rumania mengungkapkan reaksinya dalam penanganan kasus kedua petenis yang pernah bertengger di peringkat 1 dunia.
“Rasa sakit yang luar biasa, rasa sakit yang luar biasa,” ungkap Halep. “Saya merasa mereka, ITIA, tidak adil kepada saya sebelumnya, tetapi kini bahkan lebih.”
“Saya begitu kesal dan sangat sedih ketika saya melihat situasinya. Itu hanya tidak biasa diterima, dari sudut pandang saya. Saya kehilangan tidur saya lagi. Saya kehilangan tidur saya selama dua musim, selama proses penanganan kasus saya, lalu saya mendapatkannya kembali. Dan kini, setelah apa yang terjadi, selama beberapa hari, ya, saya kehilangan tidur saya lagi. Semua pikiran negatif, tidak mudah untuk ditangani.”
“Petenis putri itu, saya tidak ingin menyebutkan nama, anda tahu siapa yang saya bicarakan, ia mendapatkan skorsing selama tiga pekan, lalu ia melakoni dua turnamen, lalu mendapatkan skorsing lagi. Apa itu? saya tidak mengerti. Jadi, saya merasa itu tidak adil.”
Sementara itu, ia kembali beraksi di Miami awal musim ini dan baru melakoni lima pertandingan sejak ia diperbolehkan kembali berkompetisi.
“Saya tidak mengira akan begitu menyulitkan untuk kembali bertanding,” aku Halep. “Saya pikir saya mengetahui perasaannya, saya mengetahui bagaimana saya harus berlatih, tetapi tiba-tiba begitu sulit untuk mengatasi emosi sebelum pertandingan. Saya selalu emosional sebelum pertandingan, tetapi kini saya merasa mual lagi. Saya merasa otak saya tidak mengirimkan pesan yang tepat kepada kaki saya.”
“Setiap hari saya berada di lapangan, melakukan semua hal yang pernah saya lakukan sebelumnya. Tetapi ketika saya mulai bertanding, itu berbeda. Saya melakoni dua turnamen dan selama tiga hari saya merasa kesakitn. Jadi, target utama saya adalah melakoni beberapa pertandingan, mendapatkan beberapa kemenangan, mendapatkan kembali kepercayaan diri.”
Artikel Tag: Tenis, Simona Halep, Iga Swiatek