Kanal

Sha'Carri Richardson, Letsile Tebogo Berjaya Di Diamond League Zurich

Penulis: Hanif Rusli
07 Sep 2024, 22:21 WIB

Sha'Carri Richardson (kiri) mengungguli Julien Alfred di nomor lari 100 meter pada kompetisi Diamond League di Zurich, Kamis (5/9). (Foto: AP)

Juara dunia Sha'Carri Richardson berhasil membalas kekalahan Olimpiade dari Julien Alfred dengan membalikkan keadaan di nomor lari 100 meter pada Diamond League di Zurich, Kamis (5/9).

Richardson memasuki 20 meter terakhir di Stadion Letzigrund di urutan ketiga di belakang juara Olimpiade asal Saint Lucia, Alfred, dan Dina Asher-Smith dari Inggris.

Namun, atlet Amerika ini tetap kuat dan fokus pada garis finis, menghasilkan lonjakan dahsyat untuk meraih posisi pertama dalam waktu 10,84 detik, unggul 0,04 detik dari Alfred.

“Saya berlatih dan melakukan eksekusi karena saya tahu balapan tidak akan berjalan dengan sendirinya,” kata Richardson.

Asher-Smith, yang gagal mencapai final 100 meter di ibu kota Prancis, melengkapi podium dengan catatan waktu 10,89 detik. Alfred tidak memiliki keluhan tentang hasil tersebut, dan mengatakan bahwa lomba itu “terasa menyenangkan”.

“Saya hanya bersenang-senang. Saya mencoba untuk finis dengan kuat. Saya benar-benar belum memiliki kesempatan untuk mengambil medali saya,” katanya. “Setelah Paris saya kembali ke Texas, melakukan latihan. Itu naik turun, saya masih berusaha menyempurnakannya.”

Emas yang diraih Alfred di Paris adalah medali Olimpiade pertama untuk tanah airnya yang kecil di pulau Karibia. Atlet berusia 23 tahun ini mengatakan bahwa ia kini menatap final Diamond League di Brussel pekan depan dan kemudian kembali ke rumah untuk melakukan perayaan.

“Di (Diamond League) Brussel saya tidak akan berlari di dua nomor, hanya 100 meter,” katanya. “Target saya tidak ada yang khusus, hanya untuk finis dengan kuat. Saya tidak sabar untuk pergi ke Saint Lucia, hanya untuk merayakannya bersama negara saya.”

Sementara itu, pelari Botswana, Letsile Tebogo, mengamankan kemenangan dramatis di nomor 200 meter putra di hari yang sama.

Juara Olimpiade ini terlihat tidak akan mampu bersaing di Stadion Letzigrund yang penuh sesak, namun ia mampu tampil luar biasa dan meraih kemenangan dalam waktu 19,55 detik.

Sprinter berusia 21 tahun itu mengalahkan peraih medali perak Olimpiade Kenny Bednarek, yang finis hanya 0,02 detik di belakangnya.

Dua pelari Amerika lainnya menyusul, dengan Erriyon Knighton menempati posisi ketiga dalam waktu 19,79 detik, dan Fred Kerley berada di urutan keempat dalam waktu 19,81 detik.

"Maksud saya, itulah mentalitas yang saya miliki, saya selalu menggali lebih dalam untuk lomba dan untuk segalanya, jadi, bagi saya itu sangat berarti," kata Tebogo soal hasil akhir yang mengesankan.

"Meskipun itu bukan 100 persen dari saya, saya pikir di putaran final nanti itu adalah sesuatu yang akan Anda lihat," tambahnya, mengacu pada putaran final Diamond League di Brussel pekan depan.

Tebogo mengakui bahwa ia tidak melakukan start yang baik di lintasan ikonik di kota Swiss tersebut, tidak seperti penampilannya di Paris saat meraih medali Olimpiade.

"Hari ini, saya tidak berlari di tikungan, saya hanya berlari di lintasan lurus, namun pada final Olimpiade, saya berlari di seluruh lintasan," jelasnya.

"Itu sesuatu yang akan saya lakukan di final Diamond League karena masih banyak yang bisa saya lakukan. Maksud saya, ini semua tentang mengambil risiko. Tanpa risiko, tidak ada imbalan, jadi saya akan mengambil semua risiko yang saya miliki. Selama saya menyelesaikan musim dengan sehat, maka saya siap melakukannya."

Artikel Tag: Diamond League

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru